akuisisi saham freeport
Berita Politik Indonesia Hari Ini

3 Separatis Papua Terkait Serangan Tambang Emas Grasberg Tewas

Komplek tambang tembaga dan emas Grasberg milik Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua. (Foto: Reuters)
Berita Internasional > 3 Separatis Papua Terkait Serangan Tambang Emas Grasberg Tewas

Pasukan keamanan Indonesia telah menembak dan membunuh tiga pemberontak separatis Papua yang diduga terlibat dalam serangan yang menewaskan seorang warga Selandia Baru, di dekat tambang emas terbesar di dunia, Grasberg, di provinsi paling timur Papua.

Pasukan keamanan Indonesia menembak dan menewaskan tiga pemberontak separatis yang diduga terlibat dalam serangan yang menewaskan seorang warga Selandia Baru di dekat tambang emas terbesar di dunia di provinsi paling timur Papua, menurut polisi pada Sabtu (11/4), Associated Press melaporkan.

Bentrokan di dekat tambang tembaga dan emas Grasberg dimulai pada 29 Februari dan telah menyebabkan dua personel keamanan dan empat pemberontak tewas.

Pada 30 Maret, delapan pria bersenjata menembak dan membunuh penambang Selandia Baru Graeme Thomas Wall ketika dia dan enam karyawan PT Freeport Indonesia berada di tempat parkir di kantor perusahaan tersebut di provinsi yang bergolak itu.

Dua penambang Indonesia berada dalam kondisi kritis sementara empat lainnya menderita luka ringan.

Baca Juga: Polisi Selandia Baru Diminta Bantu Selidiki Penembakan Papua

Pengungsi di Papua

Konflik buruh di dekat pertambangan raksasa AS Freeport-McMoran. (Foto: Reuters/Muhammad Yamin)

Tentara Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Juru Bicara Sebby Sambom memperingatkan karyawan tambang untuk meninggalkan area yang dinyatakan kelompok itu sebagai zona pertempuran, dilansir dari Associated Press.

Pemberontak di Papua telah memerangi pemberontakan tingkat rendah sejak awal 1960-an, ketika Indonesia mencaplok wilayah yang dulunya merupakan koloni Belanda. Papua secara resmi dimasukkan ke Indonesia pada 1969, setelah pemungutan suara yang disponsori oleh PBB yang dianggap sebagai penipuan.

Tambang tersebut (yang hampir setengahnya dimiliki oleh Freeport-McMoRan yang berpusat di AS dan dikelola oleh PT Freeport Indonesia), dipandang oleh separatis sebagai simbol pemerintahan Indonesia dan telah sering menjadi target.

Kekerasan saat ini menyebabkan sekitar 2.000 penduduk desa melarikan diri ke kota tetangga Timika.

Kepala polisi setempat Era Adhinata mengatakan, pasukan keamanan pada Kamis (9/4) menggerebek sebuah rumah milik seorang penjaga keamanan PT Freeport Indonesia, yang juga merupakan pendukung pemberontak.

Mereka menembak dan membunuh dua tersangka pemberontak dalam baku tembak, menangkap pemiliknya, dan menyita senjata dan bendera “bintang kejora” yang merupakan simbol gerakan separatis.

Baca Juga: Penembakan Papua: Selandia Baru Diminta Gabung Investigasi Independen

Adhinata mengatakan, dua pemberontak yang terbunuh telah diidentifikasi sebagai pria bersenjata dalam penembakan warga Selandia Baru dan yang lainnya.

Dia mengatakan, pasukan keamanan membunuh seorang pemberontak lainnya dalam baku tembak pada Jumat (10/4) di Gunung Botak dari distrik pertambangan Tembagapura, dan menyita senapan serbu dan amunisi, lapor Associated Press.

Komandan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Lekagak Telenggen, membenarkan klaim polisi itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu. Dia meminta AS dan Indonesia untuk menghentikan operasi tambang emas di Papua.

“Kami telah mengorbankan banyak, tetapi kami akan terus berjuang untuk kebebasan Papua,” ucapnya, dikutip Associated Press.

Penerjemah dan editor: Aziza Fanny Larasati

Keterangan foto utama: Komplek tambang tembaga dan emas Grasberg milik Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua. (Foto: Reuters)

3 Separatis Papua Terkait Serangan Tambang Emas Grasberg Tewas

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top