Berita Populer
Global

5 Berita Populer: Wenda Tak Akan Tunduk pada RI hingga Sombongnya Militer China

Pemimpin Organisasi Papua Merdeka Benny Wenda. (Foto: RNZI/Korol Hawkins)
Berita Internasional > 5 Berita Populer: Wenda Tak Akan Tunduk pada RI hingga Sombongnya Militer China

United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menyatakan bahwa mereka hendak membentuk Konstitusi Sementara untuk pemerintahan mereka sendiri, sementara ketuanya Benny Wenda menegaskan tidak akan tunduk pada RI. Sementara itu, Beijing menyombongkan militernya setelah meluncurkan puluhan rudal di Laut China Selatan. Berikut lima berita terpopuler hari ini.

1. Mau Bikin Konstitusi Sendiri, Benny Wenda: Papua Barat Tak Akan Tunduk pada RI

Ketua ULMWP Benny Wenda menolak tunduk pada RI dan menolak Otonomi Khusus dari Indonesia. Malahan, mereka tengah menyiapkan Konstitusi Sementara untuk pemerintahan mereka sendiri.

United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mengatakan mereka mengadopsi konstitusi sementara untuk sebuah negara demokratis.

Organisasi tersebut sedang mengupayakan referendum di Papua Barat tentang kemerdekaan dari Indonesia.

Konstitusi Sementara itu akan membentuk pemerintahan yang berpedoman pada aturan dan norma demokrasi, hak asasi manusia, dan penentuan nasib sendiri.

“Kami tidak akan tunduk pada pembaruan Jakarta yang disebut Otonomi Khusus. Kami merebut kembali kedaulatan kami dari Indonesia,” tutur Wenda dalam sebuah pernyataan, dilansir dari RNZ.

“Kami sedang bekerja untuk membentuk pemerintahan di Papua Barat, pemerintah yang dapat mengarahkan kami ke tujuan referendum dan seterusnya.”

Baca artikel lengkapnya https://www.matamatapolitik.com/mau-bikin-konstitusi-sendiri-benny-wenda-papua-barat-tak-akan-tunduk-pada-ri-news/

2. Sombongkan Militernya, Beijing Klaim Luncurkan Puluhan Rudal di Laut China Selatan

Media pemerintah China telah melaporkan bahwa tentara Beijing meluncurkan puluhan rudal selama latihan tembakan langsung minggu ini di atas Laut China Selatan.

Rudal udara-ke-udara itu ditembakkan selama latihan militer dua hari yang dihadiri oleh hampir 100 tentara di daerah yang dirahasiakan di sebelah barat Pulau Hainan China, menurut media resmi itu.

Mesin propaganda Beijing telah membual tentang kemampuan militer negara itu, sambil mengirimkan peringatan ke negara lain di tengah hubungan yang memburuk dengan AS dan Taiwan, Daily Mail melaporkan.

Selanjutnya di https://www.matamatapolitik.com/sombongkan-militernya-beijing-klaim-luncurkan-puluhan-rudal-di-laut-china-selatan-in-depth/

3. Super Kuat, Rusia Persenjatai Kapal Fregatnya dengan Rudal Canggih

Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia minggu ini mengumumkan, fregat era Perang Dingin Marsekal Shaposhnikov (BPK 543) dikerahkan ke Laut Jepang untuk mengambil bagian dalam perjalanan laut tahap kedua, setelah dipersenjatai dengan rudal jelajah Kalibr-NK dan Uran selama upgrade dan perbaikan baru-baru ini.

“Di pagi hari, kapal tunda Armada Pasifik membawa kapal itu keluar dari wilayah perairan Dalzavod (Galangan Kapal) dan mengawalnya ke tempat di mana fregat akan berlayar,” menurut keterangan kantor pers Armada Pasifik kepada Tass, Senin (19/10).

“Di laut, kru bersama tim pengiriman akan memeriksa pengoperasian pembangkit listrik, roda kemudi, dan mekanisme bantu serta sistem komunikasi, deteksi, dan navigasi. Uji kecepatan dan kemampuan manuver kapal juga akan diadakan,” juru bicara kantor pers menambahkan.

Marsekal Shaposhnikov pertama bergabung dengan Angkatan Laut Rusia sebagai kapal perang anti-kapal selam besar. Peningkatannya termasuk memasang peluncur lintas kapal standar untuk rudal Kalibr-NK dan Oniks, yang meningkatkan kemampuan tempurnya dan memungkinkannya untuk memenuhi syarat sebagai fregat. Rudal jelajah Kalibr-NK, yang ditembakkan dari delapan tabung UKSK sistem peluncuran vertikal (VLS), adalah rudal jelajah serangan darat yang memiliki jangkauan 1.500 sampai 2.500 kilometer.

Selengkapnya baca https://www.matamatapolitik.com/24-10rusia-persenjatai-fregatnya-dengan-rudal-baru-in-depth/

4. Xi Jinping: China Akan Gunakan Perang untuk Cegah Perang

Pada 23 Oktober, Presiden China Xi Jinping memimpin pertemuan besar untuk memperingati 70 tahun masuknya China ke dalam Perang Korea (dikenal di China sebagai “Perang untuk Melawan Agresi Amerika dan Membantu Korea”). Itu adalah acara kedua dalam lima hari yang menampilkan Xi memberikan interpretasinya tentang konflik tersebut, setelah kunjungan ke pameran museum pada 19 Oktober, lapor The Diplomat.

Pidato Xi menggemakan tema pidatonya pada 19 Oktober. Pertama, ia menekankan Perang Korea sebagai perjuangan David-vs-Goliath, di mana China membela keadilan melawan musuh yang jauh lebih kuat.

Beralih ke masa kini, dia menjelaskan bahwa “semangat besar” perang memiliki relevansi saat ini. Itu harus menjadi seruan bagi rakyat China untuk “terus maju dengan berani menuju perjalanan baru membangun negara sosialis modern secara komprehensif, dan menuju realisasi impian China akan peremajaan besar bangsa China.”

Tetapi Xi juga memperingatkan, “jalan di depan tidak akan mulus,” dan menasihati China bahwa mereka membutuhkan semangat perang untuk mengatasi tantangan saat ini.

“Penting untuk berbicara dengan penjajah dalam bahasa yang mereka ketahui: yaitu, menggunakan perang untuk mencegah perang, dan menggunakan kemenangan (militer) untuk memenangkan perdamaian dan rasa hormat,” tutur Xi, dikutip The Diplomat.

Artikel lengkapnya di https://www.matamatapolitik.com/xi-jinping-china-akan-gunakan-perang-untuk-cegah-perang-in-depth/

5. Jalan Terjal Timor Leste, Dua Dekade Setelah Merdeka

Dua dekade setelah memperoleh kemerdekaan, Timor Leste membutuhkan strategi jangka panjang untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Peringatan 20 tahun referendum yang membawa kemerdekaan bagi Timor Leste menjadi momen merayakan keberanian, keteguhan hati, dan kegigihan rakyat Timor Leste. Meskipun mengalami kekerasan selama beberapa dekade, mereka tidak pernah kehilangan harapan untuk menentukan nasib sendiri, tulis Guteriano Neves di The Interpreter.

Timor Leste saat ini adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Kemajuan besar telah dicapai dalam menjaga perdamaian dan stabilitas, membangun lembaga demokrasi, memperluas layanan publik, hingga menjangkau daerah pedesaan dan terpencil, serta meningkatkan infrastruktur dasar seperti listrik, jalan, dan fasilitas lainnya. Tetapi negara ini masih menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah membangun fondasi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca analisisnya di https://www.matamatapolitik.com/jalan-terjal-timor-leste-dua-dekade-setelah-merdeka-analisis/

 

Penulis dan editor: Aziza Larasati

Keterangan foto utama: Pemimpin Organisasi Papua Merdeka Benny Wenda. (Foto: RNZI/Korol Hawkins)

5 Berita Populer: Wenda Tak Akan Tunduk pada RI hingga Sombongnya Militer China

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top