Global

5 Berita Terpopuler Sepekan: Skenario Pembunuhan Kim hingga Islam Papua

Berita Internasional > 5 Berita Terpopuler Sepekan: Skenario Pembunuhan Kim hingga Islam Papua
Advertisements

Redaksi Mata Mata Politik merangkum lima berita terpopuler pekan ini, mulai dari membawa Islam di tanah Papua, retaknya hubungan Indonesia-Inggris karena All England 2021, hingga 4 skenario pasca-pembunuhan Kim Jong-un. Simak daftar lengkapnya.

1. 4 Skenario Pasca-Pembunuhan Kim Jong Un

Seoul gagal mengajukan pertanyaan sederhana, apakah Amerika Serikat akan mendukung tindakannya. Washington sendiri tampaknya tidak merenungkan pertanyaan penting ini, meskipun hal itu akan secara langsung terkait dengan kebijakan Korea Selatan.

Berkenaan dengan upaya pemenggalan kepala, pertanyaan terpenting yang tidak ditanyakan adalah, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Meskipun Korea Selatan menggambarkan ancaman pemenggalan kepala sebagai cara untuk mencegah Kim Jong-un melancarkan serangan, ancaman Korea Utara tidak akan hilang begitu saja jika Seoul melaksanakan strategi ini.

Ada banyak sekali kemungkinan hasil yang berbeda dari upaya pemenggalan kepala yang berhasil. Konsekuensi dari beberapa hal ini patut dipertimbangkan, Zachary Keck menerangkan.

Selengkapnya, https://www.matamatapolitik.com/4-skenario-pasca-pembunuhan-kim-jong-un-analisis/.

2. Susahnya Jadi Perempuan Muslim di Indonesia

Pada hari ketika Human Rights Watch (HRW) Indonesia membuat studi mendalam tentang aturan wajib seragam agama di sekolah, sebuah surat kabar di Jakarta menerbitkan gambar halaman depan seorang ibu di Sulawesi yang mengantar tiga gadis ke sekolah dengan sepeda motornya. Ibunya tidak memakai jilbab. Anak-anaknya memakai.

Itu tampak menyoroti fakta, meskipun peraturan pemerintah baru memberi siswa kebebasan untuk tidak mengenakan jilbab di lebih dari 300.000 sekolah negeri, akan membutuhkan lebih dari itu untuk mengakhiri diskriminasi gender di kelas maupun kantor pemerintahan, tulis John McBeth di Asia Times.

Selama dua dekade terakhir, seperti yang dicatat HRW, perempuan di Indonesia telah menghadapi tuntutan hukum dan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengenakan pakaian Islami, sebagai bagian dari upaya berbahaya untuk menerapkan ornamen hukum Syariah di sebagian besar negara ini.

Baca beritanya di https://www.matamatapolitik.com/susahnya-jadi-perempuan-muslim-di-indonesia-analisis/.

3. Retaknya Hubungan Indonesia-Inggris Usai All England 2021

Setelah insiden All England 2021, yang merusak diplomasi publik antara Indonesia dan Inggris, kedua negara perlu kembali membangun pemahaman dan kepercayaan bersama.

Memasuki 70 tahun hubungan diplomatik, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Inggris semakin meningkat di berbagai bidang seperti kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan, dan diplomasi publik berupa kerja sama pendidikan, olahraga, budaya, dan pariwisata.

Selengkapnya, https://www.matamatapolitik.com/retaknya-hubungan-indonesia-inggris-usai-all-england-2021-opini/.

4. Bukan Minyak atau Ikan, Ini Motif Beijing Sebenarnya di Laut China Selatan

Dari nanas dan proyeksi kekuatan hingga perjanjian perdagangan yang baru ditandatangani, pesan yang dikirim ke China akhir-akhir ini sangat jelas. Namun, pesan yang dikirim China kepada politisi di luar negeri melalui kebijakan perdagangannya (“kami tidak suka apa yang Anda lakukan”) juga sangat langsung, dan memiliki dampak yang keras.

Jika suatu negara khawatir suatu hari akan jatuh ke sisi buruk China, sebaiknya ia tidak bergantung pada pasar tunggal itu untuk industri penting.

Selain itu, China berupaya untuk mengamankan ketahanan pangan jangka panjangnya. Untuk melakukannya, ia telah menunjukkan bahwa ia tidak takut untuk pergi ke mana pun ia bisa dan mencari apa yang harus.

Selengkapnya, https://www.matamatapolitik.com/bukan-minyak-atau-ikan-ini-motif-beijing-sebenarnya-di-laut-china-selatan-opini/.

5. Membawa Islam ke Tanah Papua

Fadzlan menegaskan, dirinya dan timnya mengajari masyarakat Papua tentang tugas sosial dan agama serta bagaimana hidup tanpa prasangka atau bias berdasarkan warna kulit dan darah.

“Kami tidak pernah mengajari mereka tentang kebencian.”

Menurut Fadzlan, Islam sudah ada di Papua sejak abad ketiga belas, jauh sebelum Portugis dan Belanda menjajah Indonesia.

Islam dikabarkan pertama kali masuk ke Papua oleh Syekh Iskandar dari Kerajaan Samudra Pasai, yang kini menjadi Aceh.

“Papua memiliki sejarah panjang sebagai tempat dan masyarakat yang damai. Jadi, umat Islam bukanlah sumber konflik di sana.”

Baca beritanya di https://www.matamatapolitik.com/membawa-islam-ke-tanah-papua-in-depth/.

 

Penulis dan editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menandatangani buku tamu di samping saudarinya Kim Yo-jong, saat bertemu dengan delegasi Korea Selatan di Inter-Korean Peace House di Zona Demiliterisasi di selatan Desa Panmunjom, Korea Utara, 27 April 2018. (Foto: Korea Summit Press Pool/Reuters)

5 Berita Terpopuler Sepekan: Skenario Pembunuhan Kim hingga Islam Papua

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top