Global

5 Berita Terpopuler Sepekan: Timor Leste Pakai Dolar AS, Rupiah untuk Si Miskin

Berita Internasional > 5 Berita Terpopuler Sepekan: Timor Leste Pakai Dolar AS, Rupiah untuk Si Miskin
Advertisements

Redaksi Mata Mata Politik merangkum lima berita terpopuler sepekan mulai dari alasan kenapa Timor Leste pakai Dolar AS hingga kematian COVID-19 Brasil yang menyerupai genosida besar.

1. Alasan Timor Leste Pakai Dolar AS, Rupiah Cuma untuk Orang Miskin?

Mata uang Timor Leste adalah Centavo dan Dolar AS. Centavo digunakan dalam keseharian masyarakat setempat hanya berbentuk koin yang mana koin-koin tersebut diproduksi dan dipasok dari Portugal secara langsung. Sementara untuk uang keras, lantaran belum memproduksi sendiri, Timor Leste mengakui penggunaan mata uang kertas dolar AS sebagai nilai pecahan yang lebih tinggi untuk masyarakatnya. Nilai dan bentuk yang digunakan pun sama persis dengan Amerika Serikat sebagaimana pasokan uang dolar AS ini disuplai dari Bank Sentral AS atau disebut The Federal Reserve/ The Fed secara langsung.

Selengkapnya, https://www.matamatapolitik.com/alasan-timor-leste-pakai-dolar-as-rupiah-cuma-untuk-orang-miskin-analisis/.

2. Lawan Beijing di Laut China Selatan, Jepang Ekspor Senjata ke Indonesia

Jepang berharap untuk menandatangani perjanjian dengan Indonesia pada Selasa untuk membuka jalan bagi ekspor alutsista di tengah meningkatnya aktivitas China di Laut China Selatan.

Menteri luar negeri dan pertahanan dari kedua negara dijadwalkan bertemu dalam pembicaraan “dua-tambah-dua” hari itu untuk menyegel kesepakatan bersama, catat Nikkei Asia.

Jepang mengekspor perangkat keras militer hanya ke negara-negara yang telah menandatangani perjanjian transfer peralatan dan teknologi pertahanan. Dokumen tersebut menjelaskan aturan seperti persyaratan bahwa penerima mendapatkan izin Tokyo sebelum menjual kembali peralatan tersebut ke pihak lain.

Baca beritanya di https://www.matamatapolitik.com/lawan-beijing-di-laut-china-selatan-jepang-ekspor-senjata-ke-indonesia-news/.

3. 4 Skenario Pasca-Pembunuhan Kim Jong Un

Korea Selatan dan Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk mencoba mengalahkan Kim. Namun, upaya seperti itu mungkin tidak berhasil, dan Korea Utara kemungkinan akan melawan balik, tulis Zachary Keck di The National Interest.

Uji coba rudal balistik terbaru Korea Utara sekali lagi memikat komunitas internasional. Jauh lebih sedikit perhatian yang diberikan pada bagaimana Korea Selatan menanggapi kemajuan militer tetangganya.

Pertama, Korea Selatan memperoleh kemampuan untuk melakukan serangan pencegahan terhadap situs nuklir dan rudal Korea Utara dengan kedok strategi “Rantai Bunuh”. Berkaitan, Seoul mencari kemampuan dan simulasi serangan pemenggalan kepala terhadap para pemimpin Korea Utara, di mana Korea Selatan menginginkan kemampuan untuk membunuh Kim Jong-un dan lingkaran dalamnya.

Selengkapnya, https://www.matamatapolitik.com/4-skenario-pasca-pembunuhan-kim-jong-un-analisis/.

4. Tak Mau Kalah, China Juga Bisa Main Kasar di Timur Tengah

Pengaruh Amerika rapuh di beberapa titik simpul Eurasia utama dan China memiliki kapasitas untuk menyakiti Amerika Serikat sebagai pembalasan atas upaya Amerika untuk membangun aliansi untuk menahannya.

Retorika China telah berubah keras dalam beberapa pekan terakhir dan tampaknya siap untuk mendukung retorika tersebut dengan tindakan keras.

Reuters melaporkan pada 26 Maret, “Menteri Luar Negeri China Wang Yi tiba di Iran pada Jumat untuk kunjungan yang menurut media pemerintah Iran akan menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama 25 tahun antara kedua negara, yang sama-sama berada di bawah sanksi AS.

Selengkapnya, https://www.matamatapolitik.com/tak-mau-kalah-china-juga-bisa-main-kasar-di-timur-tengah-in-depth/.

5. COVID-19 Brasil Bak Genosida: RS Ambruk, Kematian Tembus 300 Ribu

“Pada Selasa, 23 Maret 2021, ada 3.158 orang meninggal akibat COVID-19 di Brasil. Itu adalah genosida terbesar dalam sejarah kita,” kata Lula da Silva pada Reuters.

Dia menambahkan, Presiden Bolsonaro sudah berbohong pada masyarakat Brasil soal pandemi ini. Karena itulah, ia mengajak warga bersama-sama menyelamatkan Brasil yang hingga kini didapati 12 juta kasus positif COVID-19. Adapun total kematian mencapai 300.000 jiwa, yang penyebarannya dibantu oleh varian yang sangat menular, pertikaian politik, dan ketidakpercayaan terhadap sains.

Baca beritanya di https://www.matamatapolitik.com/covid-19-brasil-bak-genosida-rs-ambruk-kematian-tembus-300-ribu-in-depth/.

 

Penulis dan editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Dolar AS dalam gambar ilustrasi. (Foto: Reuters/Thomas White)

5 Berita Terpopuler Sepekan: Timor Leste Pakai Dolar AS, Rupiah untuk Si Miskin

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top