Ambisius Kalahkan AS, China Pertimbangkan Gabung TPP
Para menteri berpose untuk foto resmi, setelah menandatangani perjanjian perdagangan 11 negara yang berganti nama menjadi Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) di Santiago, pada tanggal 8 Maret 2018. (Foto: AFP/Claudio Reyes)
Presiden China Xi Jinping pada Jumat (20/11) mengatakan China terbuka untuk bergabung dengan pakta perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), dalam kemungkinan langkah untuk meningkatkan kehadiran negara itu di Asia, sementara AS berfokus pada transisi kepresidenannya.
“China dengan senang hati akan mempertimbangkan untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik,” ujar Xi, mengacu pada pakta perdagangan 11 anggota, selama pertemuan puncak virtual untuk forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), dikutip Nikkei Asia.
Dua puluh satu negara (termasuk Jepang, China, AS, Kanada, Korea Selatan, dan Indonesia) ambil bagian dalam KTT APEC.
Pernyataannya mengisyaratkan bahwa China berencana untuk memainkan peran ekonomi yang lebih besar di kawasan itu, seiring AS mundur dari kerangka perdagangan multilateral tersebut. Presiden Donald Trump telah menarik AS keluar dari TPP di bawah strategi “Amerika Pertama”.
Pemimpin China itu juga menyambut Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), pakta perdagangan yang telah lama dicari yang ditandatangani oleh 15 negara termasuk China, Jepang, dan Korea Selatan pada akhir pekan sebelumnya, lapor Nikkei Asia.
Para pemrotes memasang plakat melawan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) selama sebuah demonstrasi di sela-sela KTT APEC di Lima pada 18 November 2016. (Foto: AFP/Getty Images/Rodrigo Buendia)
Ini adalah pertama kalinya Xi berkomentar tentang bergabung dengan TPP, kesepakatan yang diubah namanya menjadi CPTPP setelah AS pergi. Pakta tersebut mulai berlaku pada akhir 2018 dan mencakup negara-negara seperti Jepang, Australia, dan Singapura.
Masuknya China ke TPP akan membuat pemerintah Xi menjadi anggota dari dua pengaturan perdagangan terbesar di kawasan Asia-Pasifik, sementara Washington tidak menjadi bagian dari keduanya.
“Kita harus tetap teguh seperti sebelumnya untuk mendukung sistem perdagangan multilateral dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya, mempromosikan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka, dan membuat globalisasi ekonomi lebih terbuka, inklusif, seimbang, dan bermanfaat bagi semua,” jelas Xi. “Diperlukan upaya berkelanjutan untuk mendorong integrasi ekonomi kawasan,” tambahnya.
Sehari sebelumnya, juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan, China akan mengambil “sikap terbuka dan positif” terhadap gagasan bergabung dengan TPP. Xi juga berbicara menentang kebangkitan proteksionisme selama acara menjelang KTT.
Para pemimpin APEC lainnya pada Jumat juga membahas perlunya mempertahankan perdagangan bebas dan investasi, bahkan di tengah pandemi virus corona.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mendorong untuk membawa anggota baru ke TPP, dan menyerukan untuk menciptakan kerangka perdagangan bebas di seluruh Asia-Pasifik. Dia menekankan pentingnya transformasi digital dan kemajuan teknologi, dalam memimpin ekonomi global keluar dari kesengsaraan yang disebabkan oleh virus corona.
APEC, yang menyumbang sekitar 60% dari produk domestik bruto dunia, “mengambil peran sentral dalam memelopori pemulihan ekonomi pasca-pandemi,” ungkap Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, yang mengetuai KTT tersebut. Trump juga menghadiri acara tersebut, lapor Nikkei Asia.
Para pemimpin APEC mengeluarkan pernyataan bersama pertama mereka dalam tiga tahun di akhir pertemuan, yang mencakup seruan untuk kerja sama di dalam blok tersebut dalam menanggapi pandemi dan mengembangkan vaksin.
Negara-negara ini “akan bekerja sama untuk memfasilitasi pergerakan barang dan jasa penting, serta pergerakan penting orang dengan cara yang aman,” bunyi pernyataan itu.
Blok tersebut gagal mengeluarkan pernyataan pada 2018 karena ketegangan antara AS dan China, dan pada 2019 setelah Chili menarik diri sebagai tuan rumah. Tetapi KTT terbaru mengisyaratkan bahwa blok tersebut (yang memiliki banyak anggota yang sama dengan RCEP) mulai bersatu di belakang panji perdagangan bebas.
APEC dapat menggunakan kesepakatan perdagangan baru dan TPP sebagai blok pembangunan untuk integrasi ekonomi yang lebih besar, dinukil dari Nikkei Asia.
Penerjemah dan editor: Aziza Larasati
Keterangan foto utama: Para menteri berpose untuk foto resmi, setelah menandatangani perjanjian perdagangan 11 negara yang berganti nama menjadi Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) di Santiago, pada tanggal 8 Maret 2018. (Foto: AFP/Claudio Reyes)
Ambisius Kalahkan AS, China Pertimbangkan Gabung TPP