Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengaku telah mendeteksi tiga peluncuran proyektil di lepas pantai timur Korea Utara. Korut belakangan ini kian gencar menggelar uji coba dan latihan tembak di tengah kebuntuan dialog denuklirisasi dengan Amerika Serikat.
Korea Utara telah menembakkan tiga proyektil tak dikenal di lepas pantai timurnya pada Senin (9/3), menurut militer Korea Selatan. Peluncuran itu dilakukan dua hari setelah Korut mengancam akan mengambil tindakan “penting” untuk memprotes kecaman asing atas latihan tembakan langsung sebelumnya.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka mendeteksi tiga peluncuran yang dilakukan dari kota pantai timur di Provinsi Hamgyong Selatan di Korea Utara. Militer Korsel terus memantau Korut untuk mendeteksi kemungkinan peluncuran tambahan.
Menurut catatan Politico, dalam sepuluh hari terakhir, Korea Utara mengatakan pemimpin Kim Jong-un mengawasi dua putaran latihan tembakan langsung artileri dalam uji senjata pertamanya sejak akhir November 2019. Kim memasuki tahun baru dengan sumpah untuk meningkatkan upaya pencegahan nuklir dan tidak terikat oleh moratorium uji senjata. Janjinya itu dilontarkan di tengah kebuntuan dalam diplomasi yang dipimpin AS yang bertujuan meyakinkan Kim untuk meninggalkan program nuklirnya dengan imbalan keuntungan ekonomi dan politik.
Korea Selatan dan beberapa negara Eropa memprotes latihan kedua Korea Utara, yang mereka yakini melibatkan peluncuran rudal balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Korea Utara mengecam kritik asing dan menegaskan mereka memiliki hak untuk melakukan latihan militer dalam menghadapi pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan di dekat perbatasan mereka.
Dewan Keamanan PBB pekan lalu tidak mengeluarkan pernyataan apa pun setelah membahas peluncuran Korea Utara pada 1 Maret 2020. Namun, lima anggota Eropa mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “tindakan provokatif”.
Belgia, Estonia, Prancis, Jerman, dan Inggris, yang menyerukan pertemuan tertutup, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama sesudahnya, serangkaian uji coba itu merusak perdamaian, keamanan, serta stabilitas regional dan internasional mau pun melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang diambil dengan suara bulat.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Sabtu (7/3) menuduh lima negara Eropa “mengulangi argumen absurd tentang kecaman dan resolusi pelanggaran Amerika Serikat setiap kali kami melakukan latihan militer.”
“Pemikiran yang tidak masuk akal dari negara-negara tersebut secara bertahap memiliki kemiripan erat dengan AS yang memusuhi kami,” menurut sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
“Perilaku sembrono negara-negara itu yang dihasut oleh AS akan memicu reaksi penting lainnya dari kami.”
Pekan lalu, adik perempuan Kim Jong-un menyuarakan kecaman dan penghinaan terhadap Korea Selatan karena mengkritik latihan tembak langsung sebelumnya. Namun, pernyataannya segera diikuti oleh surat Kim kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan belasungkawa atas wabah virus corona yang melanda Korsel.
Beberapa ahli mengatakan Korea Utara mungkin berniat untuk membuat Korea Selatan goyah, sebelum mencari bantuan untuk menghidupkan kembali ekonominya yang bobrok. AS telah mengatakan sanksi terhadap Korut akan tetap berlaku kecuali negara itu mengambil langkah signifikan menuju denuklirisasi.
Politico melaporkan, dialog nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat masih macet sejak pertemuan puncak kedua antara Kim dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam pada awal 2019 berakhir tanpa kesepakatan. Berbagai pembicaraan selanjutnya antara kedua negara gagal menghasilkan banyak kemajuan di tengah perselisihan tentang berapa banyak sanksi yang harus dijatuhkan.
Penerjemah: Fadhila Eka Ratnasari
Editor: Purnama Ayu Rizky
Keterangan foto utama: TV Korea Utara menampilkan Kim Jong-Un yang sedang melihat melalui teropong selama perjalanan ke unit artileri di Pulau Wolnae dekat perbatasan maritim yang disengketakan dengan Korea Selatan. (Foto: AFP/TV Korea Utara)
Ancam Tindakan Penting, Korea Utara Uji Senjata Lagi