Senjata Nuklir Taktis Pakistan
Asia

Menilik Ancaman Senjata Nuklir Taktis Pakistan

Sebuah rudal balistik jarak menengah Shaheen-1A Hatf-4 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Pakistan. Negara ini telah menambah persediaan senjata nuklirnya. (Foto: Xinhua/ISPR
Berita Internasional > Menilik Ancaman Senjata Nuklir Taktis Pakistan

Senjata nuklir Pakistan (khususnya senjata nuklir taktis) dipandang sebagai cara asimetris untuk mengimbangi keunggulan kekuatan konvensional India. Bahkan jika serangan Pakistan ke India gagal dan India melakukan serangan balik, senjata nuklir taktis dapat menumpulkan serangan India.

Dari semua negara di dunia, hanya sembilan negara yang diyakini telah mengembangkan senjata nuklir. Salah satu anggota klub eksklusif ini adalah Pakistan, negara yang menempati posisi strategis unik di anak benua India.

Pakistan (sekutu Amerika Serikat dan China serta musuh utama India) telah mengembangkan persenjataan nuklir untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka sendiri.

Baca juga: Imran Khan dan Kekerasan Minoritas Agama di Naya Pakistan

Tidak seperti negara kecil yang lain, Pakistan telah mengembangkan gudang senjata nuklir taktis yang dirancang untuk menghancurkan pasukan musuh di medan perang. Pakistan mulai mengembangkan senjata nuklir pada 1950-an, tetapi program nuklir negara itu dipercepat pada pertengahan 1970-an setelah uji coba senjata nuklir pertama India.

Bermusuhan sejak berakhirnya British Raj (Kemaharajaan Britania, periode kekuasaan Britania di anak benua India, yang mencakup India, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar) pada 1947, India dan Pakistan bertempur lagi pada 1965 dan 1971.

Senjata nuklir Pakistan.

Senjata nuklir Pakistan. (Foto: Reuters)

Menurut pandangan Pakistan, selama India memiliki kekuatan nuklir, negara itu dapat terlibat dalam perang senjata nuklir dan memiliki keunggulan pamungkas.

Para ahli percaya Pakistan memiliki antara 150 hingga 180 bom nuklir. Tidak jelas kapan negara tersebut pertama kali memiliki senjata nuklir yang dapat digunakan, tetapi pada pertengahan 1990-an negara itu telah memiliki senjata nuklir dalam cadangannya, menurut laporan The National Interest.

Pada 28 Mei 1998, sebagai tanggapan atas serangkaian uji coba nuklir India, Pakistan menguji lima perangkat dalam satu hari, dengan perangkat keenam diuji dua hari kemudian. Empat dari perangkat yang diuji pada tanggal 28 adalah senjata nuklir taktis.

Tidak seperti senjata nuklir strategis yang lebih besar dan lebih kuat, senjata nuklir taktis dimaksudkan untuk menghancurkan target militer di medan perang. Senjata nuklir taktis dimaksudkan untuk digunakan melawan formasi pasukan, unit markas besar, dan target penting lainnya.

Senjata nuklir taktis penting untuk postur pertahanan Pakistan. Pakistan memiliki produk domestik bruto hanya US$305 miliar. Pakistan memiliki pasukan aktif sebanyak 767 ribu. Meskipun sebagian besar pasukan adalah infanteri, sebagian lainnya merupakan mekanik tank, kendaraan infanteri, artileri otomatis, helikopter serang, dan rudal anti-tank.

Sedangkan India memiliki PDB US$2,597 miliar, pasukan aktif sebanyak 1,2 juta, dan jumlah peralatan yang lebih banyak di setiap kategori. Angkatan Darat India lebih besar, dan dalam banyak kasus, telah mengerahkan peralatan yang lebih berkualitas secara kualitatif, terutama tank. Dalam pertempuran darat dengan Pakistan, Angkatan Darat India hampir pasti menang.

Baca juga: Drama Politik yang Tak Kunjung Usai di Pakistan

Senjata nuklir Pakistan, khususnya senjata nuklir taktis, dipandang sebagai cara asimetris untuk mengimbangi keunggulan pasukan konvensional India. Bahkan jika serangan pasukan Pakistan ke India gagal dan India melakukan serangan balik, senjata nuklir taktis dapat menumpulkan serangan itu.

Pakistan memiliki jumlah senjata nuklir taktis yang tidak diketahui jumlahnya, tetapi kita dapat mengetahui berapa banyak dengan menghitung sistem pengiriman.

Laporan oleh Bulletin of the Atomic Scientists mengklaim negara tersebut memiliki sekitar 20-30 kendaraan transporter-erector-launcher (TEL) yang dirancang untuk membawa rudal balistik jarak pendek NASR/Hatf-9.

TEL adalah kendaraan empat-poros yang dapat membawa dua atau lebih rudal NASR. Dengan asumsi masing-masing TEL dipersenjatai dengan dua rudal NASR dan hulu ledak masing-masing, Pakistan memiliki sekitar 60 senjata nuklir taktis, atau sepertiga dari persenjataannya.

Senjata nuklir taktis Pakistan bersifat defensif. Sayangnya, mengingat berapa kali India dan Pakistan berperang selama 80 tahun terakhir, penggunaannya lebih teoretis dibandingkan dengan kebanyakan negara. Penggunaan senjata nuklir di satu sisi dapat dengan cepat memicu eskalasi ke penggunaan senjata strategis yang lebih besar terhadap wilayah berpenduduk oleh kedua belah pihak.

Bisakah Pakistan dan India sama-sama menyerahkan senjata nuklirnya? Ketergantungan Pakistan pada senjata nuklir taktis untuk mengimbangi kelemahan pada senjata konvensional akan mempersulit Pakistan untuk melepaskan diri dari senjata nuklirnya. Begitu suatu negara memperoleh senjata nuklir, mereka akan sangat sulit untuk melepaskannya, dan Pakistan tidak terkecuali.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Aziza Fanny Larasati

Keterangan foto utama: Sebuah rudal balistik jarak menengah Shaheen-1A Hatf-4 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Pakistan. Negara ini telah menambah persediaan senjata nuklirnya. (Foto: Xinhua/ISPR

Menilik Ancaman Senjata Nuklir Taktis Pakistan

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top