Amerika

Siap-Siap, Angkatan Udara AS Mau Pasang Death Ray di Jet Tempur

Berita Internasional > Siap-Siap, Angkatan Udara AS Mau Pasang Death Ray di Jet Tempur

Angkatan Udara AS berencana akan memasang sistem senjata laser, atau death ray, pada jet tempur sekitar tahun 2025. Layanan ini mengandalkan sistem laser SHiELD kontraktor pertahanan, laser yang dipasang di pod yang akan melindungi pesawat tempur dari rudal yang datang.

Sistem tersebut kemungkinan besar akan digunakan untuk melindungi jet tempur tua yang tidak dapat memiliki kemampuan siluman untuk bersembunyi dari musuh.

Baca Juga: [INFOGRAFIK] Deretan Presiden Amerika Serikat Sejak Perang Dunia II

Sistem ini disebut SHiELD, atau Self-Protect High Energy Laser Demonstrator. Menurut laporan National Defense, SHiELD adalah laser yang dipasang di pod yang dikembangkan oleh Lockheed Martin atas nama Air Force Research Laboratory. Dipasang di badan pesawat atau sayap jet tempur, SHiELD dapat menembak jatuh rudal udara-ke-udara dan permukaan-ke-udara yang datang.

Jet tempur saat ini sebagian besar terbatas pada pertahanan pasif terhadap rudal yang menyerang. Pilot dapat mengambil tindakan mengelak untuk mencoba dan terbang di luar busur sensor rudal yang masuk, meluncurkan suar untuk mengalihkan perhatian pencari rudal inframerah, atau mengerahkan strip aluminium foil, yang dikenal sebagai “sekam,” untuk mengacaukan rudal yang dipandu oleh radar. Laser itu akan menjadi pertahanan anti-rudal “aktif” pertama yang nyata di dunia pertempuran udara, yang secara aktif mencoba menembak jatuh rudal.

Jet tempur F-14 Tomcat AS. (Foto: The National Interest)

Baca Juga: Opini: Mengapa Orang Amerika Membenci Donald Trump

Mengutip laporan The National Interest, SHiELD adalah sistem yang dipasang di pod, artinya itu akan menempati stasiun di jet tempur yang biasanya digunakan untuk bom, rudal, atau pod sensor. Itu membuatnya tidak cocok untuk pesawat siluman seperti F-22 Raptor atau F-35 Joint Strike Fighter, karena pod tersebut akan memecah radar yang diminimalkan. Meski begitu, kedua pesawat sudah memiliki sistem pertahanan rudal mereka sendiri, yakni teknologi siluman.

Sebaliknya, SHiELD kemungkinan akan terus menggunakan pesawat tempur yang tidak dapat bersembunyi dari musuh mereka, seperti F-15E, F-15C, dan pesawat tempur F-15EX Eagle baru, F-16 Fighting Falcons, dan bahkan jet serang A-10C Warthog. Menukar kemampuan untuk membawa satu rudal atau bom lagi dengan laser yang dapat menembak jatuh banyak rudal yang datang adalah sesuatu yang mudah.

SHiELD, yang dipasangkan dengan pertahanan sekam dan suar yang ada, suatu hari nanti bisa dikendalikan oleh kecerdasan buatan tipe R2D2 yang bertugas mempertahankan pesawat tempur mereka dari serangan rudal.

Laser akan menjadi senjata udara yang berguna, catat The National Interest. Laser dapat ditenagai oleh mesin pesawat, menghilangkan kebutuhan akan magasin onboard dan menyediakan jumlah tembakan yang tidak terbatas. Energi laser bergerak dengan kecepatan cahaya, menghilangkan balistik dari persamaan penargetan dan membuatnya tidak mungkin untuk mengelak.

Namun, laser memiliki beberapa kelemahan. Efek atmosfer, terutama kelembapan air dan partikel asap, dapat melemahkan kekuatan laser. Semakin jauh sinar laser bergerak, semakin lemah kekuatannya.

Selain itu, laser harus difokuskan pada rudal yang bergerak cepat cukup lama untuk memberikan efek. Tidak seperti rudal, yang hulu ledaknya memiliki daya ledak tinggi dan memberikan banyak energi dalam satu ledakan dahsyat, laser memproyeksikan aliran cahaya terkonsentrasi yang stabil yang memanaskan target sampai sesuatu gagal atau meledak. Rudal yang melaju dengan kecepatan ultra-cepat bisa menjadi target yang sulit untuk laser.

Baca Juga: Tolak Hasil Pemilu, Trump Untungkan Musuh-Musuh Amerika

Sistem pertahanan laser seperti SHiELD lebih sulit dari yang terlihat. Sistem harus mengemas kemampuan untuk mendeteksi, melacak, dan menembak jatuh rudal yang masuk ke dalam satu paket yang dipasang di pod. Laser harus cukup kuat untuk menghanguskan rudal yang datang atau menyebabkan kerusakan pada lapisan luar atau sistem kontrolnya, yang akan menyebabkan kegagalan aerodinamis. Tingkat kekuatan laser SHiELD tidak disebutkan, tetapi laporan Defense News baru-baru ini menyatakan kekuatannya mencapai “puluhan kilowatt”.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Aziza Larasati

Keterangan foto utama: F-14 Tomcat milik Angkatan Laut Amerika. (Foto: Wikipedia)

Siap-Siap, Angkatan Udara AS Mau Pasang Death Ray di Jet Tempur

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top