Militer

AS Terbangkan Pengebom B-52 ke Timur Tengah Ketiga Kalinya

Berita Internasional > AS Terbangkan Pengebom B-52 ke Timur Tengah Ketiga Kalinya
Advertisements

Penerbangan pesawat pengebom B-52 terjadi sehari setelah jenderal tertinggi Israel memperingatkan Presiden AS Joe Biden agar tidak kembali ke kesepakatan nuklir Iran.

Amerika Serikat telah menerbangkan pengebom B-52 di Timur Tengah, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Rabu (27/1), yang disebut sebagai “patroli kehadiran” ketiga di tahun ini.

Penerbangan itu adalah yang pertama sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada 20 Januari. Dua penerbangan sebelumnya berlangsung menjelang akhir masa kepresidenan Donald Trump dalam apa yang secara luas dipandang sebagai unjuk kekuatan melawan Iran.

Pesawat pengebom B-52 lepas landas dari negara bagian AS Louisiana dan “berhasil menyelesaikan patroli kehadiran di Timur Tengah” pada Rabu, menurut pernyataan CENTCOM yang dilansir Al Jazeera.

“Misi defensif” itu “dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan militer AS untuk mengerahkan kekuatan udara di mana pun di dunia untuk mencegah potensi agresi dan menunjukkan komitmen AS terhadap keamanan kawasan”, kata pernyataan itu.

Penerbangan itu dilakukan sehari setelah jenderal tertinggi Israel mengatakan militer negara itu merevisi rencana serangan terhadap Iran dan memperingatkan Biden agar tidak kembali ke perjanjian nuklir Iran.

Letnan Jenderal Israel Kochavi mengatakan pada Selasa (26/1), kembali ke kesepakatan itu “adalah ide yang buruk menurut sudut pandang operasional dan strategis”.

Israel adalah pendukung setia posisi garis keras pemerintahan Trump terhadap Teheran.

Sementara itu, kepala staf kepresidenan Iran, Mahmoud Vaezi, menepis pernyataan Kochavi sebagai “perang psikologis” dan mengatakan Israel “tidak memiliki rencana atau kemampuan untuk melaksanakannya”.

“Beberapa pejabat di rezim Zionis berpikir Washington akan menerima apa pun yang mereka katakan,” katanya kepada wartawan pada Rabu (27/1) setelah rapat kabinet, seperti yang dilansir Al Jazeera.

“Namun saya yakin pemerintahan AS yang baru memiliki kebebasannya sendiri, sama seperti negara lain yang memiliki kemerdekaannya sendiri.”

Biden dan Iran

Iran tidak menanggapi penerbangan B-52 pada Rabu (27/1), tetapi menegur AS atas penerbangan sebelum ini, yang terjadi hanya tiga hari sebelum Biden menjabat. Ada total enam misi serupa sejak November tahun lalu.

Mengutip dari Al Jazeera, setelah penerbangan kedua, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan AS seharusnya mengalokasikan uang penerbangan “untuk kesehatan pembayar pajak Anda”, sambil memperingatkan, “kami tidak menghindar dari menghancurkan penyerang”.

Pemerintahan Biden telah berjanji untuk mengambil pendekatan yang lebih terukur terhadap Iran daripada Trump.

Selama masa jabatan Trump, ketegangan antara kedua negara mengancam akan meningkat menjadi konflik militer skala penuh pada beberapa kesempatan, terutama setelah pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani di Irak oleh AS.

Terlepas dari niat Biden untuk kembali ke kesepakatan nuklir Iran, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS masih mempertimbangkan apakah akan memutuskan untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut dan perlu melihat apa yang sebenarnya dilakukan Teheran untuk melanjutkan mematuhi pakta tersebut.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, “keputusan (untuk menghidupkan kembali kesepakatan) ada di tangan pengadilan Washington”.

Penerbangan B-52 AS juga terjadi sehari setelah Riyadh, ibu kota Arab Saudi, diserang oleh rudal atau drone, menurut media pemerintah Kerajaan Saudi. Itu adalah kali pertama proyektil diluncurkan ke kota itu dalam beberapa bulan.

Pemerintah Biden, meskipun bersumpah untuk mengakhiri dukungan untuk koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman, langsung mengecam serangan itu dan berjanji untuk membantu Kerajaan Saudi “mempertahankan diri dari serangan di wilayahnya”.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Pesawat pengebom B-52. (Foto: Getty Images)

AS Terbangkan Pengebom B-52 ke Timur Tengah Ketiga Kalinya

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top