China Bungkam Kritik tentang Virus Corona, Perparah Penyebaran Wabah
Australia dan Oseania

Australia Cari Cara Perlambatan Penyebaran Virus Corona

Berita Internasional > Australia Cari Cara Perlambatan Penyebaran Virus Corona

Para ilmuwan tengah mengembangkan teknologi agar penyebaran virus corona bisa ditekan secara signifikan. Akankah ini berhasil?

Para ilmuwan telah mereplikasi virus corona Wuhan di laboratorium untuk pertama kalinya di luar China. Harapannya, untuk meningkatkan pengembangan tes yang mampu memperlambat penyebaran virus corona. Caranya dengan mengidentifikasi orang yang terjangkit, sebelum menunjukkan gejala.

Virus ini berhasil tumbuh dalam kondisi laboratorium pada Selasa (28/1) oleh Institut Peter Doherty untuk Infeksi dan Kekebalan di Melbourne. Mereka berupaya meningkatkan prospek untuk terobosan dalam pencarian vaksin, dilansir dari Asia Times.

Julian Druce, kepala Institut Laboratorium Identifikasi Virus mengatakan, pengembangan inovasi ini digadang-gadang bakal menjadi “game changer untuk penegakan diagnosis” virus.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Australia Kembali Terjadi, Industri Pariwisata Merugi

“Memiliki virus yang sebenarnya sama saja dengan kemampuan kita untuk benar-benar memvalidasi dan memverifikasi semua metode pengujian. Lalu membandingkan sensitivitas dan spesifisitas mereka,” ujar dia, setelah mengumumkan hasil laporannya, Rabu (29/1).

Hingga kemarin, virus tersebut telah merenggut 132 nyawa, dengan lebih dari 6.000 kasus infeksi di sejumlah negara.

Para peneliti di seluruh dunia berkolaborasi dalam perburuan vaksin, tapi terhambat oleh kurangnya sampel hidup. Sebuah laboratorium di China mereproduksi virus beberapa minggu yang lalu. Namun, tidak merilis virus yang sebenarnya kepada para peneliti luar. Kendati begitu, hal tersebut akhirnya mendorong pengurutan genom yang tersedia, menurut laporan pers.

Sampel patogen Institut Peter Doherty akan diteruskan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan klinik yang terlibat dalam program vaksin terkait.

Mike Catton, ahli patologi pengawas di institut itu berujar, mereka akan dapat menyusun gambaran yang lebih realistis tentang bagaimana virus tersebut dilacak.

“Tes antibodi akan memungkinkan kita untuk menguji secara retrospektif pasien yang dicurigai, sehingga kita dapat mengumpulkan gambaran yang lebih akurat tentang seberapa luas virus itu, dan akibatnya, antara lain, tingkat kematian yang sebenarnya,” terang Catton.

WHO Tetapkan Keadaan Darurat Global atas Virus Corona

Ilustrasi struktur virus corona. (Foto pendukung artikel Australia Cari Cara Perlambatan Penyebaran Virus Corona: CNN)

Baca Juga: Ahli: Hutan Australia Tak Bisa Dipulihkan Pasca-Kebakaran

Virus corona ini memiliki masa inkubasi hingga 14 hari, yang berarti beberapa orang mungkin tidak tahu bahwa mereka telah terinfeksi dan dapat menjadi sumber penyebaran penyakit tanpa menunjukkan gejala.

Tes antibodi di satu sisi akan mendeteksi keberadaan patogen virus corona.

Peneliti Melbourne menggunakan sampel dari orang Australia yang terjangkit, untuk mengembangkan virus di laboratorium. Pasien tiba di institut pada 24 Januari dan para peneliti menciptakan patogennya. Lima orang yang terjangkit lantas dirawat di rumah sakit Australia dan sebagian besar baru saja tiba dari Tiongkok.

Terobosan ini muncul ketika para peneliti Australia berupaya mengembangkan vaksin melawan virus corona Wuhan.

Sebuah tim beranggotakan 20 orang di Universitas Queensland menerapkan teknik respons cepat “penjepit molekuler” inovatif. Itu digunakan untuk mengembangkan vaksin untuk patogen terkait, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Baca Juga: Usai Hujan Es Canberra, Badai Petir Dahsyat Menuju Tenggara Australia

Ilmuwan universitas yakin mereka dapat mengembangkan vaksin injeksi untuk produksi dalam waktu enam bulan, dengan jutaan unit tersedia dalam 12 bulan, menurut Keith Chappell, salah satu tim University of Queensland yang mengembangkan vaksin.

Para peneliti mengatakan, penelitian ini berfokus pada membangun sistem kekebalan dengan menggunakan urutan DNA patogen demi meniru protein permukaannya. Kemudian pada dasarnya mengelabui tubuh untuk menciptakan pertahanan terhadap virus yang sebenarnya.

Tim akan bekerja sepanjang waktu secara bergiliran sampai vaksin ditemukan, kata para peneliti Universitas Queensland.

Itu mungkin tidak cukup cepat bagi warga Australia yang berpotensi terkena virus corona di Wuhan, kota China, di pusat penyebaran penyakit tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Scott Morrison, Rabu (29/1) mengumumkan, pusat karantina akan dibuka di Pulau Christmas di Samudra Hindia, untuk memeriksa ratusan warga Australia yang akan segera diterbangkan keluar dari Wuhan.

Diketahui ada 600 warga Australia di daerah itu, termasuk 100 anak-anak. Namun, banyak lainnya mungkin belum diidentifikasi karena mereka menggunakan paspor China. Selandia Baru mengatakan sekitar 60 warganya terdaftar di Wuhan.

Kedua negara telah mengeluarkan peringatan yang lebih luas terhadap perjalanan tidak penting ke China. Nasihat awal hanya mencakup Wuhan dan bagian lain dari Hubei. Pesawat yang disewa dari Qantas dan maskapai lain akan digunakan untuk pengangkutan udara, yang juga termasuk warga Selandia Baru yang terisolasi di kota itu.

Orang Australia yang kembali akan disimpan di Pulau Christmas selama 14 hari untuk memeriksa gejala apa pun sebelum diizinkan kembali ke rumah. Pulau ini memiliki pusat imigrasi yang didirikan untuk imigran ilegal pada 2001. Tidak jelas apakah warga Selandia Baru yang dievakuasi juga akan pergi ke pulau itu.

Apakah para peneliti akan memiliki tes diagnosis virus corona yang tepat waktunya demi menghentikan penyebaran? Sejauh ini masih belum begitu jelas.

 

Penerjemah: Virdika Rizky Utama

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Kru penerbangan, yang mengenakan masker, tiba dengan penerbangan langsung dari China, di Bandara Internasional Vancouver di Richmond, British Columbia, Kanada, 24 Januari 2020. (Foto pendukung artikel Australia Cari Cara Perlambatan Penyebaran Virus Corona: Reuters/Jennifer Gauthier)

 

Australia Cari Cara Perlambatan Penyebaran Virus Corona

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top