Tepi Barat
Titik Balik

Bela Palestina, Anies Disebut Pencitraan hingga Tak Cinta NKRI

Berita Internasional > Bela Palestina, Anies Disebut Pencitraan hingga Tak Cinta NKRI
Advertisements

Aksi solidaritas Anies Baswedan berikut pernyataannya yang terang-terangan mendukung Palestina, dinilai hanya lipstik belaka.

Komisaris PT Pelayaran Nasional (Pelni) Dede Budhyarto menilai tindakan Anies membela Palestina terlalu berlebihan.

“DKI Jakarta adalah ibu kota Negara Republik Indonesia Bung @aniesbaswedan. Dihuni berbagai macam suku dan bangsa,” tulis Dede Budhyarto di akun Twitter-nya, @Kangdede78, Sabtu (22/5).

Dede bilang, Anies Baswedan hanya berburu simpati di tengah konflik yang menyeruak antara Palestina dan Israel.

“Jangan terlalu lebay dan berlebihan hanya demi mencari simpati untuk nyapres 2024,” ungkap Dede, dinukil dari Fajar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pihaknya telah diinstruksikan Anies untuk memasang lampu berwarna bendera Palestina di 10 Jembatan JPO dan terowongan ibu kota. Lokasinya adalah JPO Polda Metro Jaya, JPO GBK, JPO Bunsen, JPO Sumarni, JPO Jelambar, JPO Daan Mogot, JPO Senen, Terowongan Kendal, dan Simpang Susun Semanggi.

“Arahan dari pak Gubernur, jadi saya diinstruksikan Pak Gubernur untuk men-setting warna bendera Palestina sebagai pesan solidaritas pada bangsa Palestina dan sebagai awareness bagi publik luas tentang permasalahan yang sedang melanda bangsa Palestina,” kata Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho saat dihubungi, Rabu (19/5), dilansir Detik.

Menurut Hari, Anies memberikan instruksi itu agar khalayak tahu masyarakat ibu kota memberikan dukungan penuh pada Palestina.

Di tempat terpisah, mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut menyoroti instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memasang lampu warna bendera Palestina di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Karena aksi Anies itu, Ferdinand justru menuduh itu tidak mencerminkan rasa kecintaannya terhadap Tanah Air. Apalagi dilakukan saat nuansa Hari Kebangkitan Nasional.

Tak hanya itu, hal tersebut dinilai kurang pantas untuk dilakukan seorang pemimpin.

“Anies bukannya perintahkan pasang lampu nuansa Merah Putih untuk peringati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, malah sibuk mempalestinakan Jakarta,” tulis Ferdinand dalam akun Twitter-nya @FerdinandHaean3 Jumat (20/5).

Pria berdarah Batak tersebut mulai meragukan kepedulian Anies Baswedan terhadap NKRI. Anies dinilai lebih mementingkan Palestina dari pada Indonesia.

“Orang ini harus diwaspadai dan diragukan kecintaannya pada NKRI. Dia lebih memilih Palestina daripada lebih Indonesia! @aniesbaswedan,” lanjut Ferdinand dengan menyentil nama Anies secara langsung di media sosial.

Merespons ini, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar merasa heran karena banyak pendengung yang menyebut sepupu Novel Baswedan itu tak cinta NKRI karena aksinya yang mendukung Palestina. Dalam hematnya, apa yang dituduhkan para buzzer pada Anies Baswedan adalah fitnah dan sesuatu yang tidak masuk akal.

“Aneh bagi saya ketika Anies Baswedan memakai selendang kemudian dia memasang lampu-lampu di JPO yang mencerminkan bendera Indonesia dan Palestina, itu diserang habis-habisan oleh para buzzer,” kata Musni Umar, yang dikutip Pikiran Rakyat dari tayangan kanal YouTube Musni Umar, Sabtu (22/5).

Ia lantas meminta para pendengung untuk menyetop aksinya yang terus melancarkan serangan fitnah pada Anies Baswedan. Menurutnya, rasa cinta Anies Baswedan pada NKRI tak perlu diragukan, apalagi kakek Anies Baswedan adalah pahlawan nasional.

“Jangan kita menghina Anies dengan ungkapan-ungkapan yang seperti itu (tak cinta NKRI). Supaya tahu, kakek Anies itu pahlawan nasional, ikut berjuang memerdekakan negeri ini, membela negeri ini, apa yang diragukan?,” kata Musni Umar.

 

Penulis: Anastacia Patricia

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Para demonstran mengibarkan bendera Palestina dan Indonesia sambil berdiri di atas sebuah bus, saat demonstrasi yang mengecam keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Monas, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 17 Desember 2017. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)

Bela Palestina, Anies Disebut Pencitraan hingga Tak Cinta NKRI

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top