China Pamer Kapal Induk Baru, Tantang AS dan Provokasi Taiwan
Global

China Pamer Kapal Induk Baru, Tantang AS dan Provokasi Taiwan

Berita Internasional > China Pamer Kapal Induk Baru, Tantang AS dan Provokasi Taiwan

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China baru-baru ini melakukan unjuk kekuatan di laut sekitar Taiwan. Sementara itu, kapal laut Angkatan Laut Amerika Serikat disibukkan dengan masalah mereka sendiri untuk berjuang memerangi pandemi COVID-19.

Selama akhir pekan lalu, kapal induk China Liaoning, salah satu dari dua kapal induk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), berlayar melewati Taiwan dalam unjuk kekuatan angkatan laut China di kawasan tersebut. Sementara itu, kapal induk Amerika Serikat USS Theodore Roosevelt (CVN-71) tetap di pelabuhan di Guam karena krunya terus mengatasi pandemi COVID-19.

Pada Minggu (12/4), 585 pelaut telah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 dan hampir 4.000 pelaut telah dipindahkan ke darat di Guam. Sebanyak 800 orang tetap di atas kapal untuk mempertahankan sistem kritis kapal dan mendisinfeksi kapal induk tersebut.

Pekan lalu, The National Interest mencatat, dua pelaut di kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76) juga dinyatakan positif COVID-19, sementara dia tetap berlabuh di pelabuhan utama di Yokosuak, Jepang untuk perawatan rutin. Para awak kapal tersebut menjalani 14 hari isolasi.

Baca Juga: Militer Taiwan Siap Hadapi Serangan China di Tengah Pandemi

Sebagai akibat dari dua kapal induk Amerika Serikat yang dikesampingkan, Liaoning saat ini merupakan satu-satunya kapal induk yang beroperasi di Pasifik Barat. Menurut South China Morning Post, kapal induk itu didampingi oleh dua perusak berpemandu rudal Tipe 052D Xining dan Guiyang, dua kapal fregat berpemandu rudal Tipe 054A Zaozhuang dan Rizhao, dan kapal pendukung Tipe 901 Hulunhu ketika kapal itu ditemukan oleh pemerintah Jepang di Selat Miyako di sebelah timur ujung paling utara Taiwan pada Sabtu (11/4) malam.

Taiwan berupaya mengerahkan sejumlah kapal perang untuk memantau pergerakan armada kapal induk (carrier strike group).

“Kami telah melakukan pengintaian dan pemantauan atas ruang laut dan udara di sekitar Taiwan,” menurut juru bicara kementerian Taiwan Shih Shun-wen.

Ini hanyalah gejolak terbaru antara China dan Taiwan.

China telah menegaskan klaim teritorial yang luas di lepas pantai dan juga menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang dari negara itu. Dengan kapal induk Amerika Serikat yang disibukkan oleh pandemi COVID-19, ini adalah cara bagi China untuk unjuk kekuatan dan merupakan yang pertama kali memiliki dominasi kapal induk di kawasan tersebut.

Baca Juga: Takut pada China, Taiwan Sukses Lawan Virus Corona

Namun, hal ini juga memungkinkan China untuk menggambarkan tanggapannya yang sukses terhadap pandemi ketika Angkatan Laut AS terus berupaya menangani wabah pada dua kapal perangnya yang paling kuat.

Fakta itu disorot dalam kolom editorial Global Times, Hu Bo, direktur Peking University Center for Maritime Studies menulis: “Sebagai kekuatan militer paling kuat di dunia dengan tingkat kesiapan tempur tertinggi, kegagalan militer AS untuk membendung virus sangat mengecewakan. Terdapat sejumlah alasan untuk ini, seperti sejumlah besar personel yang ditempatkan di luar negeri, hubungan militer-politik yang buruk, dan ketidaksiapan kesiapsiagaan.”

“Namun, inti masalahnya terletak pada fakta militer AS menghadapi dilema yang tidak mungkin untuk dihadapi. Militer dan sistem intelijen Amerika menyadari sejak awal betapa parahnya pandemi dan mengambil langkah-langkah pengendalian, sementara berulang kali memperingatkan Gedung Putih dan Pentagon.”

Amerika Serikat bukannya tanpa kehadiran di kawasan tersebut. Menurut laporan The National Interest, pada Sabtu (10/4) malam, kapal induk USS Barry (DDG-52) dan kapal perusak berpemandu rudal kelas Arleigh-Burke juga berlayar melalui Selat Taiwan.

 

Penerjemah: Fadhila Eka Ratnasari

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Jet tempur terlihat di kapal induk China Liaoning saat latihan militer Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Laut China Timur, 20 April 2018. (Foto: Reuters)

China Pamer Kapal Induk Baru, Tantang AS dan Provokasi Taiwan

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top