Hubungan China-Taiwan
Asia

Menhan China: Penyatuan China-Taiwan Pasti Akan Terjadi

Bendera China dan Taiwan. (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
Berita Internasional > Menhan China: Penyatuan China-Taiwan Pasti Akan Terjadi

Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe mengatakan bahwa penyatuan China-Taiwan pasti akan terjadi, dan bahwa China tidak akan berhenti dalam upayanya untuk “mewujudkan reunifikasi tanah air”. Namun terlepas dari klaim teritorialnya, Wei bersikeras bahwa ambisi militer China tidak agresif.

Oleh: AFP/The Economic Times

Menteri Pertahanan China membuat seruan tanpa kompromi pada Senin (21/10) untuk penyatuan China-Taiwan, mengatakan pada forum pertahanan tingkat tinggi bahwa proses reunifikasi adalah sesuatu yang “tidak akan dihentikan oleh kekuatan mana pun”.

Taiwan―yang memiliki pemerintahannya sendiri―dipandang oleh China sebagai provinsi pemberontak yang pada akhirnya akan dipersatukan dengan China daratan, dengan kekerasan jika perlu, setelah kedua belah pihak berpisah pada tahun 1949 setelah perang sipil.

Baca Juga: Peran Indonesia dan ASEAN Way: Kunci Solusi Konflik Laut China Selatan

China tidak akan berhenti dalam upayanya untuk “mewujudkan reunifikasi ibu pertiwi sepenuhnya,” Menteri Pertahanan Jenderal Wei Fenghe mengatakan kepada para pejabat dari seluruh Asia di Forum Xiangshan di Beijing.

“China adalah satu-satunya negara besar di dunia yang belum mencapai reunifikasi sepenuhnya,” katanya.

“Itu adalah sesuatu yang tidak bisa dihentikan oleh siapa pun dan kekuatan mana pun.”

Xi Jinping adalah Pendulang Suara Terbaik untuk Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

Tsai Ing-wen pada upacara pelantikannya di Taipei pada tanggal 20 Mei 2016. (Foto: Tyrone Siu/Reuters)

Baca Juga: Perlambatan Ekonomi China Bebani Pertumbuhan Global

Hubungan antara Taiwan dan China telah memburuk sejak terpilihnya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada 2016, yang partainya menolak untuk menerima bahwa Taiwan adalah bagian dari “satu China”.

Sejak itu China telah merampas sejumlah sekutu politik Taiwan. Sampai saat ini, jumlah negara yang mengakui pemerintahan Taiwan terus berkurang.

Wei mengatakan bahwa China ingin mempromosikan hubungan lintas-selat yang damai, tetapi China tidak akan pernah membiarkan “separatis Taiwan membuat tindakan gegabah, dan kami tidak akan pernah membiarkan pasukan luar ikut campur.”

“Separatisme hanya akan mengarah pada jalan buntu,” katanya.

Komentarnya tersebut dinyatakan hanya beberapa minggu setelah parade militer besar-besaran di Beijing untuk menandai peringatan ke-70 berdirinya Republik Rakyat China.

Parade tersebut memamerkan beberapa perangkat keras militer berteknologi tinggi terbaru di negara itu, termasuk rudal balistik baru, drone supersonik, dan tank generasi baru.

Wei juga menekankan pernyataan Beijing bahwa Kepulauan Diaoyu di Laut China Timur dan pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan adalah “bagian yang tak terpisahkan” dari wilayah China, dan menambahkan: “Kami tidak bisa kehilangan satu inci pun dari wilayah warisan nenek moyang kami.”

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan―tetapi perairan tersebut juga diperebutkan oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, Thailand, dan Taiwan―dan pulau Diaoyu yang tidak berpenghuni, yang juga diklaim oleh Jepang.

Terlepas dari klaim teritorialnya yang tanpa kompromi, Wei bersikeras bahwa ambisi militer China tidak agresif.

“Perkembangan China tidak menimbulkan ancaman bagi negara mana pun,” katanya.

Keterangan foto utama: Bendera China dan Taiwan. (Foto: Reuters/Tyrone Siu)

Menhan China: Penyatuan China-Taiwan Pasti Akan Terjadi

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top