
Angkatan Laut Argentina kehilangan kontak dengan kapal selam ARA San Juan pada tanggal 15 November 2017. Satu tahun kemudian, bangkai kapal selam Argentina itu ditemukan, 800 meter di kedalaman Samudera Atlantik. Para ahli mengatakan bahwa menaikkan bangkai kapal akan menjadi usaha besar dengan biaya membengkak.
Baca juga: ‘Seluruh Dunia Khawatir’ Pasca KTT APEC 2018 yang Penuh Ketegangan
Oleh: Associated Press/South China Morning Post
Beberapa jam setelah mengumumkan penemuan kapal selam Argentina yang tenggelam jauh di Atlantik setahun yang lalu dengan 44 awak kapal, pemerintah mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengevakuasi bangkai kapal itu, dan menimbulkan amarah dari keluarga pelaut yang hilang yang menuntut agar kapal itu diangkat ke permukaan.
Menteri Pertahanan Argentina Oscar Aguad mengatakan bahwa pemerintah Argentina tidak memiliki “teknologi modern” yang mampu “memverifikasi dasar laut” untuk mengekstraksi badan kapal selam ARA San Juan, yang ditemukan sedalam 907 meter di perairan Semenanjung Valdes di Patagonia Argentina, sekitar 600 kilometer dari kota pelabuhan Comodoro Rivadavia.
Sebelumnya di pagi hari, angkatan laut mengatakan “identifikasi positif” telah dilakukan oleh kapal selam yang dioperasikan jarak jauh dari perusahaan Amerika Ocean Infinity. Ocean Infinity juga ditugaskan melakukan upaya pencarian terhadap bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370, yang menghilang tanpa jejak pada bulan Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Perusahaan Ocean Infinity, yang ditugaskan oleh pemerintah Argentina, mulai mencari kapal yang hilang pada tanggal 7 September 2018.
Hingga kini masih belum jelas apa langkah selanjutnya.

Kapal selam ARA San Juan. (Foto: AFP)
CEO Ocean Infinity Oliver Plunkett mengatakan pihak berwenang harus menentukan cara untuk melangkah maju dengan upaya evakuasi.
“Kami akan senang membantu dengan upaya evakuasi tetapi saat ini difokuskan pada menyelesaikan pencitraan dari puing-puing,” katanya.
Komandan Angkatan Laut Argentina Jose Luis Villan mendesak “kehati-hatian,” mengatakan bahwa seorang hakim federal mengawasi penyelidikan dan akan menjadi orang yang memutuskan apakah mungkin untuk memulihkan sebagian atau keseluruhan kapal.
Namun, tanpa kemampuan teknologi yang memadai, Argentina akan perlu mencari bantuan dari negara-negara asing atau membayar Ocean Infinity atau perusahaan lain, yang berpotensi memperumit komitmennya terhadap penghematan baru-baru ini.
Para ahli mengatakan bahwa mengangkat kapal selam ARA San Juan akan menjadi usaha besar dengan biaya satu miliar Dolar AS atau lebih.

Bagian dari puing-puing kapal selam ARA San Juan. (Foto: AFP)
Para anggota keluarga dan kerabat awak kapal selam bertekad untuk memperjuangkannya agar bangkai kapal selam bisa cepat diangkit.
Isabel Vilca, saudara tiri kru Daniel Alejandro Polo, mengatakan bahwa penemuan itu hanyalah permulaan. Dia mengatakan keluarga korban perlu memulihkan sisa-sisa jenazah orang yang mereka cintai untuk mengetahui apa yang terjadi dan membantu mencegah terjadinya tragedi serupa.
“Kami tahu mereka bisa mengeluarkannya karena Ocean Infinity memberi tahu kami bahwa mereka bisa, bahwa mereka memiliki peralatan [yang diperlukan],” kata Luis Antonio Niz, ayah dari awak kapal selam Luis Niz.

Bagian dari puing-puing kapal selam ARA San Juan. (Foto: AFP)
“Jika mereka mengirimnya pergi, saya ingin mereka membawanya kembali pada saya.”
Penemuan kapal selam diumumkan hanya dua hari setelah keluarga para pelaut yang hilang mengadakan peringatan satu tahun untuk hilangnya kapal selam pada tanggal 15 November 2017. San Juan sedang dalam perjalanan kembali ke pangkalannya di kota pantai Mar del Plata ketika kontak hilang.
Pada peringatan hari Kamis (15/11), Presiden Argentina Mauricio Macri mengatakan keluarga para awak kapal selam tidak boleh merasa sendirian dan menyampaikan “komitmen mutlak dan tidak dapat dinegosiasikan” untuk menemukan “kebenaran.”
Pada hari Sabtu (17/11), Aguad mengatakan bahwa kapal itu ditemukan berada di daerah yang diduga “kemungkinan besar” menurut para peneliti. Para pejabat menunjukkan gambar kapal selam, yang terletak di dasar laut dengan lambungnya dalam kondisi benar-benar rusak.

Bagian dari puing-puing kapal selam ARA San Juan. (Foto: AFP)
Bagian baling-balingnya terkubur dan puing-puing berserakan hingga sejauh 70 meter. Kapal selam kelas TR-1700 diesel-listrik buatan Jerman ini pertama kali ditugaskan pada pertengahan tahun 1980-an dan baru-baru ini dipasang kembali antara tahun 2008 dan 2014. Selama pemasangan komponen senilai 12 juta Dolar AS, kapal itu dibelah dua kemudian mesin dan baterai diganti.
Para ahli mengatakan bahwa upaya pemasangan kembali bisa menjadi sulit karena melibatkan mengintegrasikan sistem yang diproduksi oleh produsen yang berbeda, dan bahkan kesalahan terkecil selama fase pemotongan dapat menimbulkan risiko pada keselamatan kapal dan awak kapal.

Kepala Angkatan Laut Argentina Jose Luis Villan berbicara di samping Sekretaris Angkatan Laut Argentina Graciela Villata dan Menteri Pertahanan Argentina Oscar Aguad selama konferensi pers. (Foto: AFP)
Angkatan Laut Argentina mengatakan sebelumnya, kapten melaporkan pada tanggal 15 November 2017 bahwa air masuk ke snorkel kapal sebelum hilang dan menyebabkan salah satu baterai di kapal selam mengalami arus pendek. Kapten kemudian mengkomunikasikan bahwa kebocoran itu telah ditangani. Beberapa jam kemudian, sebuah ledakan dideteksi terjadi tak jauh dari waktu dan tempat di mana San Juan terakhir terdengar.
Angkatan Laut mengatakan ledakan itu mungkin disebabkan oleh “konsentrasi hidrogen” yang dipicu oleh masalah baterai yang dilaporkan oleh kapten.

Seabed Constructor dari perusahaan Amerika Serikat Ocean Infinity. (Foto: AFP)
Macri menjanjikan penyelidikan penuh setelah kapal selam itu hilang. Polisi federal menggeledah pangkalan angkatan laut dan bangunan lain bulan Januari 2018 sebagai bagian dari penyelidikan, segera setelah pemerintah memecat kepala angkatan laut.
Baca juga: Di KTT Papua Nugini, Amerika Masih Jadi yang Paling Aneh
Argentina menyerah dalam upaya menemukan korban setelah pencarian intensif dibantu oleh 18 negara, tetapi beberapa unit angkatan laut terus memberikan dukungan logistik ke Ocean Infinity. Argentina telah menghabiskan lebih dari 25 juta Dolar AS dalam operasi pencariannya.
Ocean Infinity dikatakan akan mendapatkan imbalan sebesar 7,5 juta Dolar AS untuk menemukan kapal selam yang hilang.
Artikel ini pertama kali dipublikasikan pada 19 November 2018.
Penerjemah: Fadhila Eka Ratnasari
Editor: Aziza Larasati
Keterangan foto utama: Gambar-gambar yang dilaporkan menunjukkan puing-puing kapal selam ARA San Juan di Samudra Atlantik. (Foto: EPA)
