Asia

Huawei Gigit Jari, Xiaomi Jauh di Depan

Berita Internasional > Huawei Gigit Jari, Xiaomi Jauh di Depan
Advertisements

“Xiaomi berlomba-lomba untuk mengambil alih posisi yang terpaksa dilepaskan oleh Huawei.”

Mobil listrik bisa menjadi ponsel pintar baru, yang terdiri dari sekumpulan cip yang dibungkus di dalam bodi ramping, hanya dalam skala yang jauh lebih besar.

Mungkin itulah pemikiran Xiaomi saat mereka mengumumkan akan menginvestasikan US$10 miliar untuk membangun mobil pintar selama dekade berikutnya. Atau mungkin strateginya adalah Xiaomi akan menjadi Huawei baru.

Perusahaan China itu mengambil alih saingan ponsel pintar-nya pada kuartal keempat tahun 2020, dengan penjualan meningkat sepertiga menjadi 43,4 juta, menjadikannya pembuat nomor tiga secara global di belakang Apple dan Samsung, menurut Gartner. Huawei, yang dilumpuhkan oleh sanksi yang memblokir aksesnya ke layanan Google di Android, mengalami penurunan penjualan 41 persen.

Xiaomi telah menunjukkan keunggulannya dengan serangkaian peluncuran ponsel tahun ini, termasuk tiga model baru dan ponsel yang dapat dilipat.

“Peluncuran produk-produk baru dari Xiaomi menggarisbawahi ambisi globalnya,” kata Ben Wood, kepala analis di CCS Insight. “Xiaomi berlomba-lomba untuk mengambil alih posisi yang terpaksa dilepaskan oleh Huawei,” kata Richard Windsor dari Radio Free Mobile, dikutip dari Financial Times.

Ide mobil itu juga menantang rencana Huawei untuk itu. Pembuat telepon ZTE dan mesin pencari Baidu juga mendorong kendaraan listrik dan kemudi otonom. Seperti Baidu, dan seharusnya Apple, Xiaomi dapat bermitra dengan pembuat mobil. Dilaporkan, Great Wall Motors adalah kandidat pembuat mobil itu.

Jadi, perusahaan teknologi bisa menjadi perusahaan mobil baru, dibantu oleh pabrikan kontrak seperti Foxconn, yang terkenal karena merakit iPhone. Lex mengatakan perusahaan Taiwan itu sudah memiliki pengalaman yang berguna dalam elektronik otomotif dan tujuannya untuk mengambil sepersepuluh dari pasar mobil listrik global pada awal 2025 tidak terlalu mustahil.

Namun, seperti pembuat mobil, saat ini mereka sedang dilanda kekurangan komponen elektronik global. Liu Young, ketua Foxconn, mengatakan kepada investor pada Selasa (30/3), kekurangan akan berlanjut hingga 2022.

Renesas Electronics Jepang, salah satu pembuat cip terbesar di dunia untuk industri otomotif, memiliki masalah tambahan yaitu kebakaran bulan ini di salah satu pabriknya yang dikatakan akan berdampak besar pada pasokan cip global. Jawara nasional Jepang untuk semikonduktor itu adalah salah satu perusahaan yang benar-benar mencoba mendiversifikasi dirinya selain pada produksi mobil, dengan kesepakatan seperti akuisisi 4,9 miliar euro dari pemasok Apple, Dialog.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Sebuah ponsel pintar dengan logo jaringan Huawei dan 5G terlihat pada motherboard PC pada gambar ilustrasi yang diambil pada 29 Januari 2020 ini. Menurut kabar yang beredar, Huawei harus siap-siap gigit jari karena pesaingnya, Xiaomi telah jauh menyalip raksasa telekomunikasi asal Negeri Tirai Bambu tersebut. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)

Huawei Gigit Jari, Xiaomi Jauh di Depan

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top