Laut China Selatan
Asia

Ini Bukan Waktunya Menambah Ketegangan di Laut China Selatan

Berita Internasional > Ini Bukan Waktunya Menambah Ketegangan di Laut China Selatan

Beijing sedang mengerjakan kode perilaku dengan sesama penuntut kedaulatan di perairan yang disengketakan. Kerja sama seperti itu, tidak menimbulkan masalah dan meningkatkan daya tembak, juga harus menjadi tujuan Amerika Serikat di masa krisis ini

Pandemi COVID-19 harus menjadi alasan bagi Amerika Serikat untuk mengesampingkan persaingannya dengan China. Keduanya perlu bekerja sama dalam upaya penyembuhan dan membuat vaksin, sehingga ketika krisis telah berakhir, duet dua negara itu bisa membantu membangun kembali ekonomi global.

Namun, kenyataan yang terjadi hari-hari ini justru sebaliknya. China sibuk mencuri kesempatan di tengah pandemi untuk memperkuat militernya di Laut China Selatan. Sebaliknya, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah melontarkan tuduhan terhadap Beijing atas pembangunan di pulau-pulau, Laut China Selatan yang disengketakan. Intervensi Paman Sam disebut-sebut bakal meningkatkan resiko konfrontasi antara kekuatan-kekuatan utama dunia. Puncaknya, ini hanya memperburuk ketidakpastian pada saat stabilitas mestinya jadi faktor penting sekarang ini.

Sebagai informasi, pejabat militer Amerika pada pekan lalu mengajukan permintaan kepada anggota parlemen untuk tambahan dana sebesar US$20 miliar guna membentengi operasi udara, laut, dan darat negara di wilayah itu. Rencana tersebut akan mencakup pendanaan hingga 2026, termasuk sistem peringatan radar baru, lebih banyak unit udara rudal, latihan tambahan, dan inisiatif untuk memperkuat kemampuan militer sekutu. Pendekatan ini mengikuti posisi elang dalam pemerintahan Trump bahwa China bersama dengan Rusia, adalah ancaman geopolitik terbesar Washington, tulis South China Morning Post dalam rubrik editorial mereka.

Baca Juga: Memusuhi Beijing Tak Akan Selesaikan Sengketa Laut China Selatan

Kebijakan itu telah melibatkan operasi angkatan laut dan udara Amerika di Asia Timur, dengan fokus pada Laut China Selatan dan Taiwan. Sebuah kapal perusak rudal Amerika berlayar melalui Selat Taiwan dan pesawat pengintai EP-3E Angkatan Laut Amerika Serikat terbang ke selatan pulau pada akhir pekan, beberapa hari setelah tiga pesawat China terbang di atas barat daya pulau itu untuk mengejar pesawat pengintai Amerika Serikat lainnya.

Pada sabtu malam, menurut laporan dari South China Morning Post, kapal perang Taiwan membuat kekacauan usai memantau kapal induk China Liaoning dan lima kapal pendukung yang berlayar melalui Selat Miyako dekat Okinawa sebelum menuju selatan. Kapal perang Amerika Serikat melewati perairan yang disengketakan yang diklaim delapan kali oleh Beijing dan berbagai negara Asia Tenggara pada tahun lalu, tiga kali lebih banyak dari pada 2018, sehingga meningkatkan resiko konfrontasi militer.

Baca Juga: China Ambil Untung dari COVID-19 di Laut China Selatan

Kapal penjaga pantai China dan sebuah kapal nelayan Vietnam bertabrakan di dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan, yang dikenal sebagai Xisha oleh China, pada awal bulan ini. Delapan nelayan di dalam kapal dibuang ke laut saat kapal mereka tenggelam, tetapi diselamatkan oleh China.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melihat kecelakaan itu sebagai kesempatan untuk membuat modal diplomatik. Mereka menyerukan kepada Beijing untuk “tetap fokus mendukung upaya internasional memerangi pandemi global”.

Ia juga mengatakan, sejak wabah dimulai, Beijing telah mengumumkan stasiun penelitian baru di pangkalan militernya di dua terumbu Laut China Selatan yang disengketakan. China sedang mengerjakan kode perilaku dengan sesama penuntut kedaulatan untuk meredakan ketegangan. Kerja sama seperti itu, tidak menimbulkan masalah dan meningkatkan daya tembak, juga harus menjadi tujuan Amerika Serikat.

 

Penerjemah: Desi Widiastuti

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Personel Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China ikut serta dalam peragaan militer di Laut China Selatan, 12 April 2018. (Foto: Twitter)

Ini Bukan Waktunya Menambah Ketegangan di Laut China Selatan

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top