Salah satu situs web berita Korea Utara awal bulan ini melaporkan, grup K-pop di Korea Selatan diperlakukan seperti “budak” oleh perusahaan besar dan menjalani “kehidupan yang menyedihkan,” menimbulkan pertanyaan tentang mengapa negara yang terisolasi itu membuat klaim seperti itu.
Situs web propaganda Korea Utara, Arirang-Meari, pada 13 Maret memperbarui bagian “Berita Arirang” dengan laporan berjudul “Penyanyi muda Korea Selatan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar dipaksa untuk hidup sengsara,” menurut NK Economy, media berita online Korea Selatan yang pertama kali melaporkan berita tersebut.
Laporan tersebut, yang mengklaim telah mengutip outlet berita Korea Selatan, menyebut artis K-pop secara umum sebagai “penyanyi muda” dan, menyebut BTS dan BLACKPINK sebagai contoh, mengatakan sebagian besar dari mereka menandatangani kontrak eksklusif dengan perusahaan besar seperti SM Entertainment di usia muda dan menerima pendidikan untuk menjadi bintang pop.
Laporan tersebut mengatakan, perusahaan secara ketat memisahkan penyanyi dari dunia luar, memaksa mereka berlatih terus-menerus, dan hanya mengizinkan mereka untuk tidur hanya dua atau tiga jam sehari. Lebih lanjut dikatakan bahwa perusahaan “menyedot sebagian besar pendapatan dari para penyanyi dengan tujuan menggunakan uang tersebut untuk melatih mereka.”
Anggota kelompok Korea Selatan Blackpink. (Foto: Getty Images)
“Selain pelatihan yang keras, mereka mengalami penghinaan dan perlakuan yang tidak manusiawi,” tulis laporan itu. “Penyanyi wanita muda bahkan dipaksa untuk menyenangkan hati politisi dan industrialis secara seksual. Banyak penyanyi muda menderita sakit mental dan fisik. Beberapa dari mereka bahkan bunuh diri, meninggalkan catatan bunuh diri yang mengatakan kesulitan untuk terus hidup seperti ini.”
Laporan tersebut mengklaim, media berita Korea Selatan dan Barat juga mengecam perusahaan hiburan besar karena para penyanyi telah “hidup di bawah tekanan kontrak yang sangat tidak adil sejak usia dini.” Laporan itu menyalahkan “presiden perusahaan seni yang jahat dan korup yang memperbudak mereka dengan merampok tubuh, pikiran, dan jiwa mereka.”
Fakta bahwa laporan itu menyebutkan SM, salah satu perusahaan label K-pop, menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, perusahaan tersebut mengirim girl band Red Velvet ke Pyongyang sebagai bagian dari 160 “duta budaya” Korea Selatan, di bawah inisiatif pemerintah Korea Selatan yang didorong oleh perdamaian pada 2018.
NK Economy menyertakan cuplikan gambar dari laporan tersebut. Dikatakan situs Korea Utara itu “menggeneralisasi sebagian dari masalah yang ada dalam pelatihan dan manajemen artis K-pop di Korea Selatan.”
“Tampaknya tindakan semacam itu berasal dari upaya negara untuk mencegah popularitas artis K-pop menyebar di seluruh warganya sendiri,” kata NK Economy.
Laporan Meari mendapat tanggapan sinis dari warga Korea Selatan. Dikutip dari Korea Times, salah satu dari mereka berkata: “(Pemimpin Korea Utara) Kim Jong-un pasti adalah penggemar berat K-pop. Mungkin dia tidak ingin mengungkapkannya sehingga dia ingin orang-orangnya menjauhkan diri dari K-pop sementara dia bisa menikmati itu diam-diam?”
Sindiran lainnya menyatakan, “K-pop pasti sedang populer di Korea Utara saat ini, memikat anak muda Korea Utara.”
BTS dan BLACKPINK telah membangun reputasi internasional yang belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah hallyu. BTS bahkan tampil dan menjadi nominasi di Grammy Awards awal bulan ini untuk pertama kalinya di antara artis K-pop, sementara BLACKPINK terus mengumpulkan klik dan pengikut yang memecahkan rekor di YouTube dan Spotify.
Meari diluncurkan pada Maret 2016 oleh Asosiasi Arirang “organisasi sipil” Korea Utara. Corong online Korea Utara Uriminzokkiri melaporkan tentang pendiriannya pada Februari tahun itu, mengatakan Meari diluncurkan “untuk berbagi berbagai berita yang dapat berkontribusi pada rekonsiliasi dan persatuan dua Korea.”
Penerjemah: Nur Hidayati
Editor: Aziza Larasati
Keterangan foto utama: Grup pop BTS telah mendapatkan penggemar jauh melampaui negara asli mereka, Korea Selatan. (Foto: Reuters)
Korea Utara: BTS dan Blackpink Diperlakukan Seperti Budak!