Sejak dihidupkan kembali pada 2017 setelah satu dekade di sela KTT ASEAN di Manila, Filipina, Quad telah memperoleh momentum yang cukup besar. KTT pada Jumat (12/3) menjadi indikasi momentum tersebut masih jauh dari terealisasi.
Para pemimpin negara Asia-Pasifik yakni Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat menghadiri KTT virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) pada Jumat (12/3), The Diplomat melaporkan. KTT Quad dan pernyataan bersama mereka menandai tonggak penting dalam evolusi kelompok itu. Agendanya sekarang menjadi jauh lebih jelas dan kemungkinan besar akan diterima secara positif di seluruh kawasan Indo-Pasifik. Sejak dihidupkan kembali pada 2017 setelah satu dekade di sela KTT ASEAN di Manila, Filipina, Quad telah memperoleh momentum yang cukup besar. KTT pada Jumat (12/3) menjadi indikasi momentum tersebut masih jauh dari terealisasi.
Dalam konferensi pers Gedung Putih setelah KTT pada Sabtu (13/3), Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mencatat, masing-masing dari empat pemimpin yang hadir menggambarkan pertemuan itu sebagai momen “bersejarah”.
Menurut laporan The Diplomat, pembicaraan aliansi Quad ditingkatkan ke tingkat menteri pada 2019. Para menteri luar negeri dari keempat negara mengadakan pertemuan di sela sesi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS pada September 2019. Sejak saat itu, para menteri luar negeri dari negara-negara aliansi Quad telah bertemu dua kali: secara langsung di Tokyo, Jepang pada Oktober 2020 dan hampir saja terjadi pada Februari 2021. Australia juga bergabung dengan latihan angkatan laut Malabar antara India-Jepang-AS pada November 2020 setelah jeda 13 tahun.
Latihan Malabar secara resmi tetap terpisah dari aktivitas Quad. Meski masih belum diketahui apakah partisipasi Australia dalam latihan edisi 2020 adalah urusan satu kali atau akan kembali berulang, keputusan India untuk mengundang Australia ke latihan itu di tengah ketegangan dengan China di timur Ladakh menghadirkan bobot simbolis, membuat para pendukungnya mengklaim kelompok yang diyakini secara luas disatukan melalui ancaman bersama yang ditimbulkan oleh China itu akhirnya mengindikasikan bobot militer kolektifnya.
Sejak mulai menjabat pada Januari 2021, Presiden AS Joe Biden dengan antusias merangkul nomenklatur “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka” yang dipilih oleh pendahulunya mantan Presiden AS Donald Trump, bertentangan dengan kekhawatiran Biden akan berusaha untuk mengadopsi garis yang lebih lunak terhadap China dengan efek hilir konstruksi Indo-Pasifik akan kehilangan arti penting bagi pemerintahan baru Biden. Sebaliknya, Sullivan dalam jumpa pers pasca-KTT menegaskan “sentralitas Indo-Pasifik dalam keamanan nasional AS” untuk pemerintahan Biden.
Dikutip dari The Diplomat, pemerintahan Biden juga berusaha untuk mempromosikan Quad sebagai komponen kunci dalam strategi Indo-Pasifik AS segera sejak awal menjabat. Kedua isu itu muncul sebagai titik pertemuan kebijakan yang langka antara Biden dan Trump.
Biden menekankan “Quad akan menjadi arena penting untuk kerja sama di Indo-Pasifik” selama KTT Quad pada Jumat (12/3). Dalam pidato pembukaannya sendiri di KTT Quad pada Jumat (12/3) (13 Maret di Australia), Perdana Menteri India Narendra Modi berterima kasih kepada Biden atas inisiatifnya dalam menggelar KTT itu, mengonfirmasi laporan berita serta pernyataan pada 5 Maret 2021 oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Namun, Biden berusaha untuk meninggalkan ciri khasnya sendiri yang berbeda dan pragmatis pada Quad, dengan fokus pada kemampuan “lebih lunak” kelompok itu yang sejalan dengan kebutuhan barang publik Indo-Pasifik daripada mempromosikan orientasi tunggal kontra-China untuk Quad. Bagaimanapun, dorongan monomaniak seperti itu akan memiliki dukungan yang tidak pasti dari India, belum lagi dari 10 negara ASEAN yang “sentralitas”-nya telah menjadi proposisi yang menentukan dalam peran publik Quad.
Menjelang KTT Quad pada Jumat (12/3), laporan media menegaskan salah satu area fokus utama untuk Quad adalah inisiatif vaksin untuk kawasan yang akan memastikan produksi vaksin COVID-19 Amerika Serikat di India bersama AS, Jepang, dan Australia memberikan dukungan keuangan dan lainnya.
Selama konferensi pers setelah KTT, menurut catatan The Diplomat, Menteri Luar Negeri India Harsh V. Shringla memberikan rincian lebih lanjut yang mengonfirmasi India akan memproduksi hingga 1 miliar vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal. AS dan Jepang dipastikan memberikan dukungan keuangan sementara Australia mengurus logistik. Sullivan dalam jumpa pers mencatat vaksin itu akan dikirim ke negara-negara ASEAN maupun kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas dan sekitarnya.
Sullivan juga mencatat area pendorong lain untuk aliansi Quad, termasuk keamanan maritim dan masalah siber. Sambil mencatat keempat pemimpin itu memang membahas China, “pertemuan hari ini tidak secara fundamental tentang negara itu”.
Dalam hal pernyataan bersama setelah KTT Quad, kekuatan pernyataan, kerangka, serta komitmen yang lugas kemungkinan akan mengejutkan beberapa pihak. Sebagai pembukaan dari “The Spirit of the Quad”, “Kita memperjuangkan kawasan yang bebas, terbuka, inklusif, sehat, didasari oleh nilai-nilai demokrasi, dan tidak dibatasi oleh paksaan”, yang menunjukkan ambisi yang luas dan beragam untuk tindakan bersama.
Sebagai tantangan utama aliansi Quad, pernyataan bersama mereka mencatat “dampak ekonomi dan kesehatan pandemi COVID-19”, perubahan iklim, serta “tantangan bersama, termasuk di ruang siber, teknologi kritis, kontraterorisme, investasi infrastruktur berkualitas, bantuan kemanusiaan dan penanganan bencana, serta domain maritim”.
Pernyataan bersama itu secara tak terduga cukup lemah di ranah keamanan maritim. Secara khusus, kutipan “kolaborasi, termasuk dalam keamanan maritim, untuk memenuhi tantangan terhadap tatanan maritim berbasis aturan di Laut China Timur dan Selatan” menunjukkan potensi masa depan yang signifikan untuk tindakan bersama serta tingkat dukungan formal yang mengejutkan untuk tindakan semacam itu dari India, yang secara tradisional menekankan posisinya pada perselisihan di Pasifik Barat dalam bahasa yang lebih implisit.
Menariknya, pernyataan bersama itu juga menunjukkan komitmen Quad atas “denuklirisasi lengkap” Korea Utara. Dalam isu Myanmar, India (dan mungkin juga Jepang) menggunakan bahasa yang cukup lemah.
The Diplomat mencatat, pernyataan bersama KTT Quad tersebut juga memperlihatkan komitmen keempat negara itu untuk membentuk tiga kelompok kerja baru untuk vaksin, teknologi baru, dan iklim.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kedua dari kiri), berbicara saat monitor menampilkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri India Narendra Modi, saat menghadiri KTT virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) di kediaman resminya di Tokyo, Jepang, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto: Reuters/Kiyoshi Ota/Pool)
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berbicara selama KTT virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) di kediaman resminya di Tokyo, Jepang, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto: Reuters/Kiyoshi Ota/Pool)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris bersama sejumlah staf dan anggota kabinet menghadiri KTT virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) dengan para pemimpin negara Asia-Pasifik di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto: Reuters/Tom Brenner)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris berpartisipasi dalam pertemuan virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) dengan para pemimpin negara Asia-Pasifik di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto: Reuters/Tom Brenner)
Para pemimpin negara Asia-Pasifik menghadiri KTT virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) terlihat di layar televisi di samping potret mantan Presiden AS Abraham Lincoln, yang turut dihadiri Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto: Reuters/Tom Brenner)
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kanan) dan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne (kiri) dan berpartisipasi dalam KTT virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) bersama Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, dan Perdana Menteri India Narendra Modi. (Foto: Associated Press)
Pertemuan virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) pada Jumat, 12 Maret 2021 menyelesaikan inisiatif penting terkait investasi besar di India untuk menciptakan kapasitas produksi tambahan dalam meluncurkan satu miliar dosis vaksin COVID-19. (Foto: Asian News International)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri atas), Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kanan atas), Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kiri bawah), dan Perdana Menteri India Narendra Modi terlihat di monitor selama pertemuan virtual aliansi Quadrilateral Security Dialogue (Quad) di kediaman resmi Suga di Tokyo, Jepang, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto: Bloomberg/Getty Images/Kiyoshi Ota)
Penulis: Fadhila Eka Ratnasari
Editor: Purnama Ayu Rizky
Keterangan foto utama:Pertemuan puncak formal pertama para kepala negara dari empat negara anggota kelompok yang dikenal sebagai Quadrilateral Security Dialogue (Quad) yakni India, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia yang diadakan atas prakarsa Presiden AS Joe Biden digelar secara virtual pada Jumat, 12 Maret 2021. (Foto: The Diplomat)
[Berita Foto] KTT Virtual Quad 2021, Bahas Indo-Pasifik dan China