Infografik

[INFOGRAFIK] Masih Berkeliaran, Ini Fakta-fakta Jaringan Teroris JAD

Polisi bersenjata mengawal Aman Abdurrahman, pemimpin militan Jamaah Ansharut Daulah, sebuah kelompok yang terkait dengan Negara Islam (ISIS), ke sidang pengadilan di Jakarta pada tanggal 18 Mei 2018. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
Berita Internasional > [INFOGRAFIK] Masih Berkeliaran, Ini Fakta-fakta Jaringan Teroris JAD
Advertisements

Setidaknya satu dari dua pelaku bom bunuh diri Katedral Hati Kudus Yesus di ibu kota Sulawesi Selatan Makassar, adalah bagian dari jaringan teroris lokal yang terkait dengan ISIS, Jamaah Ansharut Daulah (JAD), ungkap Polri, seiring penyelidikan atas kasus tersebut berlanjut.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, tersangka pembom (yang diidentifikasi dengan inisial L) adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), salah satu kelompok teroris lokal paling aktif yang didukung ISIS di Indonesia, yang bertanggung jawab atas pemboman di gereja dan kantor polisi di Jawa Timur pada 2018, lapor Coconuts.

Baca juga: Obsesi Pemerintah Buktikan FPI Terkait Teroris

“Pelaku adalah bagian dari kelompok JAD yang melakukan pengeboman di Jolo, Filipina,” ungkap Listyo, merujuk pada bom bunuh diri di katedral yang dilakukan oleh pasangan suami-istri Indonesia pada 2019 yang menewaskan 22 orang.

Foto L mengendarai sepeda motor dengan seorang perempuan beberapa saat sebelum ledakan telah beredar, di mana perempuan itu diidentifikasi sebagai YSF, yang menikahi L baru tujuh bulan lalu. Tidak segera jelas seberapa terlibat YSF dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan, dan apakah dia juga anggota aktif JAD atau tidak.

Hanya dua pelaku yang tewas dalam ledakan tersebut, yang juga melukai 19 orang, termasuk anggota staf dan jemaah yang sedang mengikuti misa saat itu.

Para korban yang terluka awalnya dirawat di rumah sakit terpisah di seluruh Makassar, tetapi semuanya dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara untuk keselamatan mereka. Listyo mengatakan dua korban berhasil keluar dari operasi.

Pada 2018, dua dari tiga aksi bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur, dilakukan oleh keluarga (termasuk anak kecil) yang berafiliasi dengan JAD. Serangan tersebut menyebabkan 28 orang tewas dan melukai 50 lainnya.

Pada Senin (29/3), polisi menangkap empat terduga teroris lainnya di Cibarusah, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dan Condet, Jakarta Timur. Ini menunjukkan masih berkeliarannya jaringan-jaringan teroris, termasuk teroris JAD.

Baca juga: Ada ‘Rizieq Shihab’ di Rumah Teroris, Apa Maknanya?

 

Penulis dan editor: Aziza Larasati

Desainer grafis: Syifa Abdurrozak

Keterangan foto utama: Polisi bersenjata mengawal Aman Abdurrahman, pemimpin militan Jamaah Ansharut Daulah, sebuah kelompok yang terkait dengan Negara Islam (ISIS), ke sidang pengadilan di Jakarta pada tanggal 18 Mei 2018. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)

[INFOGRAFIK] Masih Berkeliaran, Ini Fakta-fakta Jaringan Teroris JAD

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top