Mengapa Jokowi Tunjuk Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan?
Berita Politik Indonesia Hari Ini

Mengapa Jokowi Tunjuk Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan?

Berita Internasional > Mengapa Jokowi Tunjuk Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan?

Banyak pihak yang mempertanyakan nama-nama menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju di masa jabatan kedua Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo. Salah satu kekhawatiran yang mencuat ialah mengenai penunjukan mantan capres oposisi Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan terbaru.

Oleh: The Economist

Keduanya telah beradu sengit selama enam tahun terakhir. Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo pertama kali mengalahkan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014. Enam bulan lalu, tepatnya bulan April 2019, Jokowi sebagai capres petahana melipatgandakan penghinaan itu mengalahkan Prabowo dalam Pilpres 2019. Sama seperti tahun 2014, Prabowo menolak untuk mengakui kekalahan dan mengklaim Jokowi telah curang selama pemilu. Para pendukung Prabowo yang marah mengamuk di demonstrasi menolak hasil Pilpres 2019 di Jakarta bulan Mei dan menewaskan sembilan orang. Tetapi selama berbulan-bulan berikutnya, Prabowo dan Jokowi secara terbuka telah menjalin rekonsiliasi. Pada Rabu (23/10), jelas mengapa Prabowo setidaknya tampak tersenyum. Jokowi, yang telah dilantik untuk masa jabatan kedua pada Minggu (20/10), menunjuk mantan lawan politiknya itu sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Indonesia Ingin Percepat Kesepakatan Perdagangan dengan UE dan AS

Penunjukan Prabowo adalah “bagian dari tradisi panjang dalam politik dan masyarakat Indonesia untuk berintegrasi alih-alih menyingkirkan lawan,” kata Stephen Sherlock dari Universitas New South Wales di Australia. Ketika para pendahulu Jokowi menyusun “kabinet warna-warni” mereka, mereka menyertakan perwakilan dari sebanyak mungkin partai politik yang berbeda. Jokowi, sementara itu, berharap bahwa dengan menyambut musuh-musuh mereka ke dalam lingkaran pemerintahannya, mereka akan mengamankan kesetiaan partai mereka di DPR. “Jokowi bertujuan untuk menetralisir partai Prabowo, Gerindra, dan mencegahnya menjadi pusat oposisi di parlemen dan mungkin di jalanan,” kata Sherlock. Anggota Partai Gerindra lainnya, Edhy Prabowo, telah diangkat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Cebong Rangkul Kampret: Misteri Lenyapnya Perpecahan Politik Indonesia

Presiden Joko Widodo telah meminta mantan saingannya, Prabowo Subianto untuk bergabung dengan kabinetnya sebagai menteri pertahanan. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Baca Juga: Prabowo Jadi Menhan, Bagaimana Masa Depan Hak Asasi Manusia di Indonesia?

Akankah strategi “dekati teman-temanmu dan jaga musuh-musuhmu lebih dekat” ini akan berhasil? Aaron Connelly, peneliti di Institut Internasional untuk Studi Strategis di Singapura, tidak yakin: “A mountain cannot have two tigers” (Peribahasa China yang berarti dua kekuatan tidak bisa hidup berdampingan). Jokowi tidak diragukan lagi berharap bahwa Prabowo akan enggan mengkritik pemerintah karena ia telah menjadi bagian dari pemerintah. Connelly ragu ia akan ketakutan: “Prabowo adalah tokoh tunggal dalam politik Indonesia.” Bagaimanapun, para menteri sering secara terbuka bertentangan dengan presiden.

Prabowo Ditunjuk Gabung Kabinet Baru Jokowi, Para Pendukung Kecewa

Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto dan wakilnya Edhy Prabowo tiba di Istana Presiden di Jakarta pada 21 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Antara Foto)

Meski begitu, beberapa politisi telah menyatakan kekhawatiran mereka tentang kesehatan oposisi tanpa Gerindra. Satu-satunya partai besar yang tersisa di luar pemerintah adalah partai Islam PKS, dengan kurang dari sepersepuluh kursi di DPR. Ketika Prabowo pertama kali mengumumkan bahwa ia sedang berunding dengan Jokowi, Johnny G. Plate, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, partai yang bersekutu dengan Jokowi, mengumumkan niatnya untuk berpindah ke oposisi demi demokrasi: “Jika tidak ada yang mengkritik keputusan pemerintah, apa yang akan terjadi dengan negara ini?” Keesokan harinya, dalam “manuver yang tidak terduga,” menurut The Jakarta Post, empat jabatan kabinet telah diberikan kepada empat politisi NasDem, salah satunya kepada Johnny G. Plate.

Keterangan foto utama: Presiden Indonesia Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan menteri-menteri kabinet yang baru diangkat melambaikan tangan saat sesi foto sebelum pelantikan menteri kabinet baru untuk periode kedua Joko Widodo, di Istana Negara di Jakarta, 23 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Willy Kurniawan)

Mengapa Jokowi Tunjuk Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan?

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top