Paul Mccartney: Tutup Pasar Basah ‘Abad Pertengahan’ China!
Global

Paul Mccartney: Tutup Pasar Basah ‘Abad Pertengahan’ China!

Berita Internasional > Paul Mccartney: Tutup Pasar Basah ‘Abad Pertengahan’ China!

“Mereka seperti melepaskan bom atom, karena telah memengaruhi seluruh dunia,” kata pentolan The Beatles itu.

Pentolan band The Beatles, Paul McCartney, diwawancarai oleh Howard Stern di radio online SiriusXM pada Selasa (14/4). Di sesi wawancara itu, ia menyerukan penutupan pasar basah China, seraya menyalahkan pasar basah itu atas perannya dalam penyebaran pandemi virus corona, menurut laporan Bonnie Stiernberg di Inside Hook.

McCartney, vegetarian dan pendukung organisasi hak asasi binatang PETA (People for the Ethical Treatment of Animals), mengatakan kepada Stern ia yakin pasar basah China, yang beberapa di antaranya menjual hewan yang baru disembelih, secara langsung bertanggung jawab atas penyebaran virus corona. Ia juga berharap pandemi saat ini akan mengilhami pihak berwenang China untuk menutup pasar basah itu.

“Saya sangat berharap pemerintah China akan berkata seperti, ‘Baik, teman-teman, kita harus benar-benar super higienis ya.’ Lagi pula, kelelawar itu makanan abad pertengahan,” katanya, seperti yang dicatat oleh The Hollywood Reporter.

Baca Juga: Restoran Tikus, Pasar Basah, dan Rezim Represif China

McCartney, yang kini berusia 77 tahun, menyarankan rekan-rekan selebritasnya juga harus ikut mengecam pasar basah itu, menurut laporan tersebut.

“Ini bukan ide yang bodoh, ini ide yang sangat bagus,” ujarnya.

“Orang-orang tidak perlu mati. Untuk apa? Itu praktik abad pertengahan. Mereka hanya perlu hidup dan makan bersih. Pandemi ini mungkin akan menjadi pelajaran. Jika tidak, saya tak habis pikir lagi.”

Selain kritik ini, McCartney juga menyamakan pasar basah itu dengan perang nuklir.

“Mereka seperti melepaskan bom atom, karena telah memengaruhi seluruh dunia,” ucapnya.

“Siapa pun yang bertanggung jawab atas ini semua sedang berperang dengan dunia dan dirinya sendiri … Kadang kita harus mengubah beberapa hal.”

Baca Juga: China Tak Kapok Jual Satwa Liar di Pasar Basah

Tradisi domestik

Meski dicerca negara-negara di seluruh dunia, terutama di Barat, pasar basah China dianggap sebagai bagian penting dari cara hidup negara itu, sehingga komentar McCartney kemungkinan tidak akan dihiraukan.

“Sesat jika kita berfokus pada pasar basah saat kita membahas wabah ini,” tegas Dr. Zhenzhong Si dari University of Waterloo, dikutip dari Asia Times.

“Itu akan menutupi masalah sebenarnya, yaitu rantai pasokan hewan liar. Kita seharusnya tidak menyalahkan pasar basah atas penyebaran wabah virus corona.”

Menurut laporan The Hill, dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat peningkatan yang mengkhawatirkan pada virus mematikan yang muncul dari kontak manusia dengan hewan hidup. Flu Asia pada 1957-1958, yang berasal dari mutasi pada itik liar, menewaskan setidaknya 1,1 juta orang. Flu Burung H5N1 pada 1997, yang berasal dari angsa China, menewaskan 455 orang.

Wabah SARS pada 2002-2003, yang berasal dari hewan liar (mungkin kelelawar atau musang), setidaknya menewaskan 774 orang. Wabah flu Burung H7N9 pada 2013, yang berasal dari unggas di pasar unggas hidup, menewaskan sekitar 610 orang.

Permintaan domestik dan tradisi China untuk mengonsumsi makanan eksotis dan hewan hidup adalah ancaman langsung terhadap kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan dunia. Kita tidak bisa lagi membiarkan tradisi domestik China ini terus berlanjut. Pasar basah juga harus ditindak tegas, demi kesehatan dan ekonomi dunia.

National Geographic melaporkan, pemerintah China mengizinkan 54 spesies liar untuk dibiakkan di pertanian dan dijual untuk konsumsi, termasuk cerpelai, burung unta, hamster, kura-kura penggigit, dan buaya siam.

Banyak hewan liar seperti ular dan burung pemangsa diburu dan dibawa ke peternakan berlisensi, tutur Zhou Jinfeng, sekretaris jenderal China Biodiversity Conservation and Green Development Foundation.

Menurut Zhou, beberapa peternak mengklaim hewan mereka dibiakkan secara legal di penangkaran untuk konservasi, tetapi kemudian menjualnya ke pasar atau kolektor.

Hingga kini tidak diketahui berapa banyak pasar satwa hidup liar di China, tetapi para ahli memperkirakan jumlahnya bisa mencapai ratusan.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Paul Mccartney, salahs atu pentolan grup musik The Beatles mendesak agar pasar basah di China segera ditutup guna menghindari wabah corona. (Foto: Metro)

Paul Mccartney: Tutup Pasar Basah ‘Abad Pertengahan’ China!

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top