Prabowo Ditunjuk Gabung Kabinet Baru Jokowi, Para Pendukung Kecewa
Berita Politik Indonesia Hari Ini

Prabowo Ditunjuk Gabung Kabinet Baru Jokowi, Para Pendukung Kecewa

Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto dan wakilnya Edhy Prabowo tiba di Istana Presiden di Jakarta pada 21 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Antara Foto)
Berita Internasional > Prabowo Ditunjuk Gabung Kabinet Baru Jokowi, Para Pendukung Kecewa

Penunjukan Prabowo untuk bergabung dengan Kabinet baru Jokowi di bidang pertahanan telah membuat para pendukung kecewa. Meskipun mereka mengerti bahwa penunjukan Prabowo sangat politis, namun mereka merasa jabatan menteri pertahanan—yang dianggap “strategis dan sensitif”—tidak boleh diberikan kepada seseorang dari partai politik. Mereka pun mendorong Jokowi untuk mempertimbangkan kembali pilihannya.

Oleh: Linda Yulisman (The Straits Times)

Para pendukung telah menyatakan kemarahan dan kekecewaan mereka atas berita bahwa Prabowo Subianto akan bergabung dengan Kabinet baru Jokowi, mengingat bagaimana mantan jenderal militer itu menjadi penantang Jokowi dalam dua pemilihan presiden terakhir.

Prabowo (68 tahun)—yang memimpin partai oposisi terbesar Gerindra—mengatakan kepada para wartawan setelah bertemu Jokowi pada Senin (21/10), bahwa ia telah diminta oleh presiden untuk membantu di bidang pertahanan, yang telah ia terima.

Baca Juga: Hidup Sebagai Ateis di Indonesia

Jokowi—yang mengalahkan Prabowo dalam dua pemilihan presiden yang sangat memecah belah—akan mengumumkan susunan kabinetnya yang baru pada Rabu (23/10) hari ini.

Jokowi telah melakukan pertemuan sejak Senin (21/10) dengan para kandidat, yang meliputi Nadiem Makarim, salah satu pendiri Gojek.

Ahmad Zazali—kepala hukum dan advokasi kelompok sukarelawan pemuda Jokowi Pemuda Bravo 5—mengatakan kepada The Straits Times, mengejutkan bahwa Prabowo sendiri akan bergabung dengan Kabinet baru Jokowi, meskipun kemungkinan partainya untuk bergeser ke arah koalisi telah banyak diantisipasi setelah pembicaraan baru-baru ini dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Ahmad menambahkan bahwa banyak sukarelawan kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Jokowi, dan topik tersebut banyak dibahas dalam grup-grup WhatsApp sukarelawan.

“Kami memiliki banyak kekhawatiran. Pertama-tama, bisakah ia membuktikan kesetiaannya pada Jokowi?” tanya Ahmad, dan menambahkan bahwa selama kampanye pemilu yang lalu, Prabowo cenderung menyerang Jokowi secara pribadi.

Meskipun dia mengerti bahwa penunjukan Prabowo sangat politis, namun Ahmad merasa jabatan menteri pertahanan—yang dia sebut sebagai “strategis dan sensitif”—tidak boleh diberikan kepada seseorang dari partai politik.

“Jokowi harus mempertimbangkan kembali pilihannya,” katanya.

[Berita Foto] Manisnya Pertemuan Jokowi-Prabowo di MRT, Awal Rekonsiliasi?

Prabowo Subianto dan Joko Widodo tampak mengobrol akrab di dalam kereta MRT. (Foto: Twitter/Kantor Staf Presiden)

Baca Juga: Area Kebakaran Hutan di Indonesia Tahun 2019 Melebihi Tahun 2018

Kementerian Pertahanan akan menerima anggaran negara terbesar dibandingkan dengan 33 kementerian lainnya tahun depan.

Akan ada Rp127,4 triliun untuk dicairkan—sedikit lebih tinggi dari anggaran Rp120,2 triliun untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang telah mengarahkan dorongan besar-besaran infrastruktur oleh Jokowi yang telah secara luas dianggap sukses dalam masa jabatan lima tahun pertamanya.

Prabowo, mantan menantu mendiang Presiden Soeharto, adalah mantan kepala pasukan khusus elit Angkatan Darat, atau Kopassus.

Tetapi dia dipecat dari dinas militer setelah dia terlibat dalam penculikan aktivis pro-demokrasi pada tahun 1998.

Seperti sesama relawannya, Sukriati Sensus terkejut dan kecewa ketika Jokowi memberi tahu mereka dalam sebuah pertemuan setelah pelantikannya pada Minggu (20/10) malam, tentang tawarannya kepada Gerindra dan Prabowo.

Beberapa sukarelawan secara langsung mengangkat masalah ini dengan presiden, tambahnya.

“Kami menentang langkah itu. Wajar jika kami merasakan hal itu. Kami menghadapi pertarungan sengit dalam pemilihan presiden dan melihat bagaimana oposisi ingin menjatuhkan Jokowi,” kata guru berusia 49 tahun itu.

Tetapi dia telah menerima keputusan presiden, percaya bahwa keputusan itu diambil setelah “pertimbangan cermat” dan “konsultasi dengan para penasihat”.

Di luar keterkejutan publik, para pengamat mengatakan bahwa kesediaan Prabowo untuk bergabung dengan koalisi petahana adalah langkah yang sangat diperhitungkan, terutama untuk meningkatkan prospek masa depan Gerindra, dan bahkan elektabilitasnya jika ia memutuskan untuk ikut dalam pemilihan presiden untuk ketiga kalinya pada 2024.

Dr Aditya Perdana, Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik Universitas Indonesia, mengatakan bahwa keinginan Gerindra untuk berada di Kabinet dapat dipahami karena merupakan satu-satunya partai politik di Parlemen yang belum menjadi bagian dari pemerintah mana pun.

“Tetapi pada saat yang sama, kita perlu memahami bahwa Gerindra, seperti partai lain, memiliki kebutuhan untuk bertahan dalam lima tahun ke depan,” katanya.

Dia menambahkan: “Salah satu kemungkinan yang paling layak untuk memastikan kelangsungan hidupnya adalah menjadi bagian dari pemerintah, karena ia dapat memiliki sumber daya dan peluang untuk melaksanakan program-program yang diinginkan. Ia juga dapat menghubungi pemilih secara intensif sehingga elektabilitas orang-orang di dalam partai dapat dipertahankan.”

Dr Aditya juga menunjukkan bahwa pertahanan dan pertanian adalah bidang yang sangat diminati Prabowo, di mana ia membahas kedua masalah tersebut secara luas dalam debat presiden dan forum lainnya.

Selain Prabowo, presiden juga bertemu dengan Wakil Ketua Gerindra Edhy Prabowo, yang kemungkinan akan ditunjuk sebagai Menteri Pertanian, menurut para analis.

Keterangan foto utama: Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto dan wakilnya Edhy Prabowo tiba di Istana Presiden di Jakarta pada 21 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Antara Foto)

Prabowo Ditunjuk Gabung Kabinet Baru Jokowi, Para Pendukung Kecewa

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top