Dari Lawan Jadi Rekan: Bagaimana Prabowo Dirangkul ke Kabinet Baru Jokowi
Berita Politik Indonesia Hari Ini

Prabowo Gabung Kabinet Jokowi, Oposisi Kian Melemah

Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo menerima ucapan selamat dari Ketua Partai Gerindra sekaligus mantan capres oposisi Prabowo Subianto upacara pelantikan di kompleks gedung DPR/MPR di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Achmad Ibrahim)
Berita Internasional > Prabowo Gabung Kabinet Jokowi, Oposisi Kian Melemah

Prabowo Subianto yang bergabung dengan kabinet pemerintahan Jokowi, diperkirakan akan melemahkan oposisi di negara ini. Prabowo pada kampanye pemilu telah berjanji akan melawan Jokowi sampai akhir, tetapi mengejutkan banyak pendukungnya ketika ia menerima jabatan Menteri Pertahanan, yang menyebabkan banyak orang kehilangan kepercayaan padanya.

Oleh: Veronica Cordoba (The Independent)

Seorang dosen Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Dr Ahmad Atang mengatakan bahwa Prabowo Subianto yang bergabung dengan kabinet Presiden Joko (Jokowi) Widodo telah melemahkan oposisi di Indonesia.

Namun dia berharap mantan pemimpin oposisi itu akan menambah warna dan membawa keahlian bagi pemerintahan baru.

Baca Juga: Monarki Terakhir Indonesia: Kontroversi Sultan Perempuan Yogyakarta

Jokowi mengejutkan Indonesia dan seluruh wilayah ketika ia memilih saingannya dalam pemilu dan pemimpin partai oposisi Gerindra, pensiunan jenderal Prabowo Subianto, sebagai Menteri Pertahanannya.

Prabowo terlibat dalam dua pertempuran pemilihan presiden melawan Jokowi, di mana para pendukungnya menyerang Jokowi di media sosial selama bertahun-tahun setelah kekalahan pertama Prabowo.

Ahmad Atang mengatakan kepada BBC bahwa Prabowo menjadi simbol oposisi yang benar-benar luar biasa, yang dapat mengendalikan kekuasaan pemerintah Jokowi.

Tapi Prabowo yang mengambil alih jabatan menteri dan menempatkan dirinya di koridor kekuasaan, telah melemahkan seluruh institusi oposisi.

Namun, katanya, bergabung dengan kabinet Jokowi juga bisa dianggap sebagai langkah positif, mengingat fakta bahwa rakyat sangat terpecah atas pilihan antara Jokowi dan Prabowo.

Meski begitu, Indonesia sekarang akan memasuki era sistem pengawasan dan keseimbangan (check and balances) yang lebih lemah karena mereka kehilangan tokoh sentral.

Debat Capres ke-2

Kandidat presiden Joko Widodo (kiri) dan Prabowo Subianto berjabat tangan saat debat antar-calon presiden di Jakarta, Indonesia, pada 17 Februari 2019. (Foto: EPA-EFE)

Baca Juga: Prabowo Jadi Menteri Pertahanan Indonesia, Haruskah China Khawatir?

Pengamat politik lainnya Adi Prayitno mengatakan bahwa Prabowo yang mengambil alih jabatan Menteri Pertahanan adalah peristiwa yang spektakuler.

Bagi banyak pendukung Prabowo, bukan hal yang mudah untuk menerima Prabowo sebagai ‘bawahan’ Jokowi, bagaimanapun juga, Jokowi adalah orang yang paling kuat dalam demokrasi Indonesia.

Bagi Adi sendiri itu mengejutkan, tetapi ia mengutip filosofi tentara.

“Ada filosofi dalam ketentaraan bahwa tentara tidak pernah mati, selama nyawa mereka melekat pada tubuh, batas-batas pelayanan mereka untuk negara tidak mengenal usia,” kata Adi.

Prabowo diduga berperan dalam kerusuhan Mei 1998 yang menargetkan orang Indonesia etnis Tionghoa, yang dibantah oleh banyak pendukungnya.

Dan ini bisa menjadi tantangan bagi Prabowo, karena pengangkatannya menimbulkan kekhawatiran di China juga. Prabowo menuduh pemerintah Jokowi mengizinkan warga negara China untuk mendapatkan pekerjaan yang biasanya diperuntukkan bagi penduduk setempat, dan karena diduga memberikan kewarganegaraan kepada pekerja asing China.

Kontroversi ini belum surut dan kancah media sosial Indonesia masih penuh dengan tuduhan bahwa warga negara China memilih Jokowi dalam Pilpres 2019 bulan April lalu.

Sikap anti-China Prabowo tidak akan berhenti di situ dan ia mungkin menggunakan posisinya di Kementerian Pertahanan untuk mendorong agenda ini, meskipun Beijing percaya bahwa tidak banyak yang bisa dilakukannya untuk mencegah hubungan yang lebih dekat antara Indonesia dan China, menurut South China Morning Post.

Ketika tersiar kabar bahwa Prabowo akan menjadi Menteri Pertahanan, netizen bereaksi.

Itu menjadi topik trending di berbagai media sosial, dan di Twitter pada khususnya.

Keterangan foto utama: Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo menerima ucapan selamat dari Ketua Partai Gerindra sekaligus mantan capres oposisi Prabowo Subianto upacara pelantikan di kompleks gedung DPR/MPR di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Achmad Ibrahim)

Prabowo Gabung Kabinet Jokowi, Oposisi Kian Melemah

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top