Global

Begini Rencana AS Jegal Angkatan Laut China di Samudra Hindia

Angkatan Laut Amerika Serikat. (Foto: Kepala Spesialis Komunikasi Massa Keith Devinney)
Berita Internasional > Begini Rencana AS Jegal Angkatan Laut China di Samudra Hindia

Angkatan Laut AS berencana untuk meluncurkan armada khusus untuk operasinya di Samudra Hindia, untuk memperkuat hubungannya dengan sekutunya dan untuk mencegah gerakan ekspansionis China di wilayah tersebut.

“Kami ingin membangun armada baru,” kata Sekretaris Angkatan Laut AS Kenneth Braithwaite, di simposium tahunan Naval Submarine Leagu, dikutip dari Eurasian Times. “Kami ingin menempatkan armada itu di persimpangan antara samudra Hindia dan Pasifik, dan kami benar-benar akan memiliki jejak Indo-PACOM.”

Dia mengatakan bahwa dia berencana untuk membawa kembali Armada Pertama AS yang awalnya mulai beroperasi pada 1947 dan mengawasi operasi angkatan laut Amerika di Samudra Pasifik bagian barat. Namun, pada 1973 itu dibubarkan dan operasinya diserahkan kepada Armada Ketiga.

Operasi Armada Ketiga kemudian dibatasi di Pasifik timur dan Armada Ketujuh mengambil alih operasi di Pasifik barat. Armada Ketujuh saat ini dikerahkan di Jepang dan mengawasi operasi di Samudra Hindia.

Armada kapal berlayar di laut saat latihan militer China dan Rusia di Zhanjiang, Guangdong, China, 19 September 2016. (Foto: China Navy via Reuters)

“Kami tidak bisa hanya mengandalkan Armada ke-7 di Jepang. Kami harus melihat ke sekutu dan mitra kami yang lain seperti Singapura, seperti India, dan benar-benar menempatkan armada bernomor di tempat yang akan sangat relevan jika, amit-amit, kami mendapatkan masalah,” kata Braithwaite dan dilaporkan oleh USNI News, publikasi yang dijalankan oleh United States Naval Institute.

Dia menambahkan bahwa armada tersebut akan memberikan “pencegahan yang tangguh” dan armada pertama akan berbasis di Singapura. “Kami harus membuatnya lebih berorientasi ekspedisi dan memindahkannya melintasi Pasifik sampai sekutu dan mitra kami melihat bahwa itu dapat membantu mereka sebaik mungkin.”

AS memiliki pakta tiga dekade dengan Singapura yang memberikannya akses ke pangkalan angkatan laut Changi di mana Kapal Tempur Littoral (LCS) Angkatan Laut dikerahkan di bawah Armada Ketujuh.

Braithwaite mengatakan, dia akan membahas tantangan keamanan dan bagaimana Angkatan Laut AS dapat membantu India dalam kunjungannya dalam beberapa minggu mendatang, lapor USNI News. Dia menambahkan, AS sendiri tidak bisa melawan China, dan negara-negara Indo-Pasifik dan negara-negara lain di seluruh dunia perlu melawan China, secara militer dan ekonomi.

“China telah menunjukkan agresivitas mereka di seluruh dunia,” ujar Braithwaite di awal pidatonya. “Baru saja datang dari High North (di mana dia sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Norwegia), kehadiran China di Arktik belum pernah terjadi sebelumnya. Baru-baru ini saya melakukan perjalanan ke Timur Jauh: setiap sekutu dan mitra kami prihatin tentang betapa agresifnya China. Saya akan berdebat dengan siapa pun bahwa sejak Perang 1812 Amerika Serikat dan kedaulatan kita tidak berada di bawah tekanan yang kita lihat sekarang.”

Rencana Armada Pertama itu diselesaikan dengan mantan Menteri Pertahanan Mark Esper, yang baru-baru ini dipecat melalui twit oleh Presiden Donald Trump dan digantikan oleh Christopher C. Miller.

Sementara itu, juru bicara Angkatan Laut Kapten JD Dorsey mengatakan kepada USNI News, “belum ada keputusan yang dibuat mengenai waktu atau lokasi untuk pembentukan armada bernomor tambahan di Indo Pasifik.”

Pengumuman tersebut datang pada saat empat negara “Quad” (India, AS, Jepang, dan Australia) sedang melakukan tahap kedua Latihan Angkatan Laut Malabar di Samudra Hindia.

Latihan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan China. Keempat negara Quad menghadapi permusuhan dari China dan telah mempercepat kerja sama setelah pejabat dari negara anggota bertemu di Tokyo pada 6 Oktober.

Setelah Washington dan New Delhi menandatangani beberapa pakta pertahanan termasuk BECA (Perjanjian Pertukaran dan Kerjasama Dasar) untuk mengakses kemampuan Amerika, termasuk intelijen geospasial untuk menargetkan posisi musuh dan pengawasan yang lebih baik terhadap musuh-musuhnya, Armada baru ini akan semakin memperkuat posisi India dan AS, bersama dengan sekutunya, melawan China.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Aziza Larasati

Keterangan foto utama: Angkatan Laut Amerika Serikat. (Foto: Kepala Spesialis Komunikasi Massa Keith Devinney)

Begini Rencana AS Jegal Angkatan Laut China di Samudra Hindia

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top