Uji Coba Rudal
Global

Sengketa Laut China Selatan Kian Panas, AS Jangan Ikut Campur

Berita Internasional > Sengketa Laut China Selatan Kian Panas, AS Jangan Ikut Campur

Amerika Serikat (AS) lagi-lagi mengecam pemerintah China karena memperluas “klaim tidak sah” di Laut China Selatan, padahal dunia sedang berjibaku memerangi pandemi corona di negara masing-masing. China tak terima dan menyuruh AS untuk tak ikut campur sengketa laut.

Pada Selasa (7/4), South China Morning Post melaporkan, Departemen Luar Negeri AS menanggapi tabrakan kapal penjaga pantai China dengan kapal pencari ikan Vietnam minggu lalu di dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan (sengketa laut).

Juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus menuturkan, AS “sangat prihatin” dengan laporan-laporan tentang insiden (sengketa laut) itu. Terlebih, saat insiden berlangsung tengah malam, delapan awak Vietnam dilaporkan jatuh ke laut saat kapal mereka tenggelam perlahan.

Kapal China mengambil alih dan menyerahkan kapal tersebut ke pihak berwenang Vietnam, seraya mengklaim kapal Vietnam menabrak kapal China sebelum tenggelam, tulis New York Post.

Baca Juga: Curi Peluang di Tengah Krisis, Militer China Diperkuat di Laut China Selatan

“Insiden (sengketa laut) ini adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan RRC untuk menegaskan klaim kelautan yang melanggar hukum dan merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan,” ujar Ortagus kepada media yang sama.

Dia menambahkan, “Partai Komunis China harus tetap fokus pada dukungan upaya internasional untuk memerangi pandemi global serta berhenti mengeksploitasi kerentanan negara lain untuk memperluas klaimnya yang melanggar hukum di Laut China Selatan.”

Pernyataan itu juga menunjukkan, sejak awal wabah virus corona, Beijing telah mengumumkan stasiun penelitian baru di pangkalan militernya di Fiery Cross Reef dan Subi Reef. Pun, mendaratkan pesawat militer khusus di Fiery Cross Reef.

Dilansir dari New York Post, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat melakukan kontrol atas dua terumbu karang dan masing-masing menyebutnya Yongshu dan Zhubi, tetapi negara-negara Asia Tenggara lainnya membantah kepemilikan terumbu karang oleh China.

Perdana Menteri China Li Keqiang di tempat terpisah, berbicara dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc setelah insiden di laut. Ia juga menyerukan kerja sama untuk membatasi pandemi virus corona, lapor kantor berita negara China Xinhua. Juru bicara Kementerian Luar Negeri PKC Zhao Lijian mengatakan pada Selasa, Paman Sam secara teratur mengirim jet tempur untuk terbang di atas Laut China Selatan yang melanggar hak maritim China. Ini agak ironis, menurutnya. Untuk itu, ia menyerukan Washington tidak perlu mengaitkan sengketa laut dengan pandemi COVID-19.

Baca Juga: Unjuk Kekuatan, Seberapa Penting Pangkalan Laut China Selatan?

Zhao harus berjalan mundur mengklaim, Angkatan Darat AS membawa COVID-19 ke Kota Wuhan, China dalam konferensi pers pada hari ia. Ia mengatakan, tuduhan ini ia cuit di “akun Twitter pribadinya” saat dimintai respons atas “stigmatisasi Amerika” China.” Duta Besar China untuk Amerika Serikat Cui Tiankai mencemooh Zhao di depan umum atas pernyataan itu dalam wawancara yang digelar Maret dengan Axios, tulis New York Post.

Sebuah lembaga think tank yang berafiliasi dengan Universitas Peking merilis laporan pada Jumat yang mengklaim, hampir 600 kapal nelayan Vietnam telah memasuki perairan China dan mengklaim mereka mengendalikannya di bulan lalu.

Di sisi lain, Partai Komunis China telah mengisi terumbu karang untuk menciptakan pulau-pulau yang menampung fasilitas militer dan sengaja mengacuhkan protes AS. Menurut militer China, pihak Amerika tidak memiliki urusan dengan China di Laut China Selatan. Sehingga, imbuhnya, AS sebaiknya tidak perlu ikut campur lebih jauh.

 

Penerjemah: Desi Widiastuti

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Kapal perang China mengawasi kapal-kapal di Laut China Selatan. (Foto: Reuters/Akhtar Soomro)

Sengketa Laut China Selatan Kian Panas, AS Jangan Ikut Campur

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top