Setidaknya 20 Orang Tewas dan Puluhan Terluka di Kerusuhan Wamena

Posted on September 24, 2019 at 11:46 am

Enam belas orang tewas di Kota Wamena, ketika ratusan orang berdemonstrasi serta membakar kantor pemerintah dan bangunan lainnya, menurut pihak berwenang. Seorang tentara dilaporkan ditikam hingga tewas, sementara tiga siswa meninggal dunia akibat luka tembak peluru karet, menurut pihak berwenang tanpa menjelaskan lebih lanjut. Sekitar 300 orang ditangkap sehubungan dengan kerusuhan Wamena pada hari Senin (23/9), kata Eko Daryanto, menambahkan bahwa sekitar 65 orang telah terluka.

Oleh: Voice of America

Sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka ketika kerusuhan baru meletus di wilayah Papua yang bergolak hari Senin (23/9), dengan beberapa korban terbakar hingga tewas di gedung-gedung yang dibakar oleh para demonstran, menurut pihak berwenang.

Papua telah dicekam oleh protes keras selama berminggu-minggu, dipicu oleh kemarahan atas ujaran rasisme serta seruan baru untuk pemerintahan sendiri di wilayah miskin tersebut.

Enam belas orang tewas di Kota Wamena, ketika ratusan orang berdemonstrasi serta membakar kantor pemerintah dan bangunan lainnya, menurut pihak berwenang.

“Sebagian besar dari mereka tewas dalam kebakaran,” ujar Kepala Penerangan Kodam Cendrawasih XVII Letkol Eko Daryanto. “Jumlah korban tewas bisa naik karena masih banyak yang terjebak di kios yang terbakar.”

Di antara para korban, 13 orang merupakan non-Papua dan tiga orang adalah penduduk asli Papua, kata Eko Daryanto, menambahkan bahwa seorang tentara dan tiga warga sipil juga tewas di ibu kota Provinsi Papua, Jayapura, di mana pasukan keamanan mengalami bentrokan dengan pengunjuk rasa yang melempar batu hari Senin (23/9).

Tentara itu dilaporkan ditikam hingga tewas, sementara tiga siswa meninggal dunia akibat luka tembak peluru karet, menurut pihak berwenang tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sekitar 300 orang ditangkap sehubungan dengan protes hari Senin (23/9), kata Eko Daryanto, menambahkan bahwa sekitar 65 orang telah terluka.

Bentrokan di Papua telah mereda dalam beberapa hari terakhir, tetapi kembali berkobar ketika ratusan orang turun ke jalan, sementara rumah-rumah serta toko-toko dibakar.

Protes hari Senin (23/9) di Wamena, yang sebagian besar melibatkan anak-anak siswa sekolah menengah, dilaporkan dipicu oleh komentar rasis yang dilontarkan oleh seorang guru, tetapi polisi membantah penuturan itu sebagai “berita palsu.”

Indonesia secara rutin menyalahkan separatis atas kekerasan dan pertentangan yang sering terjadi di Papua.

Demonstrasi pecah di seluruh wilayah Papua dan di bagian lain dari Nusantara setelah petugas keamanan menyerang asrama puluhan mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur dengan gas air mata pada pertengahan Agustus 2019, lantas menahan dan melecehkan mereka secara rasial.

Pemberontakan Papua

Pemberontakan separatis tingkat rendah telah mendidih selama beberapa dekade di Papua, bekas koloni Belanda, setelah Indonesia mengambil alih wilayah yang kaya mineral itu tahun 1960-an. Referendum Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), untuk memilih kemerdekaan atau tetap berada di wilayah negara Indonesia, yang diselenggarakan di Papua dan didukung PBB secara luas dipandang sebagai kecurangan.

Sebelumnya hari Senin (23/9), pihak berwenang mengatakan bahwa situasi telah dikendalikan di Wamena, sementara seorang wartawan AFP di sana mengatakan layanan internet telah diblokir.

“Pasukan keamanan juga telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah kerusuhan menyebar,” kata Juru Bicara Polri Dedi Prasetyo.

Bandara di Wamena ditutup hari Senin (23/9) dengan sekitar 20 penerbangan dibatalkan karena kerusuhan, media setempat melaporkan, mengutip seorang petugas bandara.

Indonesia telah mengirimkan ribuan personel keamanan ke Papua untuk memadamkan kerusuhan baru-baru ini. Puluhan orang telah ditangkap karena memicu serangkaian kerusuhan sebelumnya.

Dikutip dari Voice of America, Selasa (24/9), setidaknya lima demonstran dan seorang tentara tewas, tetapi para aktivis mengatakan jumlah kematian warga sipil jauh lebih tinggi. Pekan lalu militer mengatakan bahwa seorang balita dan remaja termasuk di antara tiga orang yang tewas dalam baku tembak antara pasukan keamanan dan pemberontak yang memperjuangkan.

Keterangan foto utama: Orang-orang bereaksi ketika sebuah bangunan terbakar usai protes baru pecah di Wamena, Papua, wilayah Indonesia yang terus bergolak baru-baru ini, 23 September 2019. (Foto: AFP)

Setidaknya 20 Orang Tewas dan Puluhan Terluka di Kerusuhan Wamena