Asia

Strategi Timor Leste Atasi Krisis Ekonomi COVID-19: Sokong Pekerja dan Bisnis

Anak muda Timor Leste berkumpul di sebuah taman di ibu kota Dili untuk acara pameran buku mingguan yang diadakan oleh Movimentu Letras. (Foto: Al Jazeera)
Berita Internasional > Strategi Timor Leste Atasi Krisis Ekonomi COVID-19: Sokong Pekerja dan Bisnis

Pemerintah ingin mengembalikan tingkat pendapatan ke tingkat sebelum pandemi dalam dua tahun. PDB diperkirakan turun 6 persen tahun ini. Pemulihan akan fokus pada sumber daya manusia melalui investasi dalam kesejahteraan dan pendidikan. Ada banyak pendapat berbeda tentang kebangkitan ekonomi Timor Leste.

Dukungan langsung bagi pekerja dan bisnis untuk mengembalikan tingkat pendapatan ke tingkat sebelum pandemi dalam dua tahun, merupakan strategi ekonomi yang ditempuh oleh pemerintah Timor Leste untuk mengatasi keadaan darurat COVID-19, tulis Mathias Hariyadi di AsiaNews.

Krisis virus corona telah memperparah kesulitan ekonomi Timor Leste, yang diwarnai dengan krisis politik yang parah dalam tiga tahun terakhir.

Dampak kesehatan dari pandemi terbatas dengan hanya 30 kasus yang dilaporkan dan tidak ada kematian, tetapi Bank Sentral Timor Leste memperkirakan penurunan 6% dalam PDB tahun ini.

Timor Leste

Penjual menjajakan barang di pasar di ibu kota Timor Leste, Dili. (Foto: AFP/Valentino de Sousa)

Meskipun tindakan pemerintah pada tahap awal pandemi mencegah pengangguran, pemotongan jam kerja juga mengurangi pendapatan bagi pekerja upahan.

Banyak perusahaan terpaksa tutup karena berakhirnya bantuan publik dan anjloknya permintaan domestik akibat lockdown.

Pariwisata, hotel, dan restoran adalah sektor yang paling terpengaruh. Pekerja mandiri dan bisnis yang mengandalkan pekerja asing (yang pulang saat terjadi krisis) juga berada dalam kesulitan, Mathias Hariyadi mencatat.

Setelah menstabilkan pasar tenaga kerja, pihak berwenang berencana untuk menggandakan pengeluaran publik selama lima tahun ke depan untuk menyelesaikan banyak masalah struktural negara.

Timor Leste masih merupakan ekonomi subsisten, dengan kantong kemiskinan yang besar, dan sedang berjuang untuk modernisasi.

Pemerintah yang bertumpu pada hasil penjualan minyak dan gas serta bantuan internasional, memiliki andil yang terlalu besar dalam perekonomian nasional.

Ketimpangan dalam distribusi pendapatan adalah masalah serius lainnya, dan kesejahteraan sosial yang efisien masih belum terbentuk.

Pemerintah ingin menciptakan lapangan kerja baru, mengkonsolidasikan investasi publik dalam pendidikan, kesehatan, dan perumahan, dan membangun jaring pengaman sosial yang nyata. Pemerintah juga berencana untuk mengubah ekonomi dengan mempromosikan sumber daya manusia.

Namun, prakiraan ekonomi Timor Leste saling bertentangan, Mathias Hariyadi mencatat. Sekitar 38 juta lebih orang diperkirakan hidup dalam kemiskinan tahun ini di kawasan Asia-Pasifik, menurut laporan Bank Dunia. Timor Leste termasuk dalam studi tersebut.

Sebaliknya, Fitch Ratings Inc., lembaga pemeringkat kredit, memperkirakan ekonomi Timor Leste mengalami pemulihan yang sehat, dengan pertumbuhan ekonomi antara 5 hingga 5,5 persen, tulis Mathias Hariyadi.

 

Penerjemah dan editor: Aziza Larasati

Keterangan foto utama: Anak muda Timor Leste berkumpul di sebuah taman di ibu kota Dili untuk acara pameran buku mingguan yang diadakan oleh Movimentu Letras. (Foto: Al Jazeera)

Strategi Timor Leste Atasi Krisis Ekonomi COVID-19: Sokong Pekerja dan Bisnis

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top