Eropa

Su-47 Rusia: Jet Tempur Cantik tapi Gagal?

Sukhoi SU-47, salah satu produk gagal Rusia. (Foto: Wikipedia)
Berita Internasional > Su-47 Rusia: Jet Tempur Cantik tapi Gagal?

Meskipun pesawat tersebut tidak pernah berhasil diproduksi, kegagalan itu mungkin telah menginspirasi Moskow untuk menciptakan pesawat tempur yang lebih baik, yakni pesawat tempur siluman Su-57.

Apakah pesawat tempur Su-47 ‘Berkut’ Rusia, yang gagal diproduksi, mencapai sesuatu yang penting?

Itu adalah pertanyaan yang menarik, mengingat pesawat yang kemampuan silumannya tidak terlalu kuat itu dimaksudkan untuk mendorong kurva kemungkinan teknologi dengan kemampuan manuver, jangkauan, dan karakteristik anti-spin yang lebih baik.

Baca juga: Su-47, Pionir Jet Tempur Siluman Perkasa Rusia

Menurut Kris Osborn di The National Interest, dapat dibilang Su-47 merupakan pesawat demonstran. Itu menjelaskan mengapa pesawat tersebut sering digambarkan sebagai pendahulu jet tempur PAK FA Su-57 Generasi ke-5 Rusia yang kemampuan silumannya jauh lebih kuat.

Desain Radikal?

Atribut Sukhoi Su-47 yang paling menonjol atau yang sering dibahas adalah sayap sapuan di bagian depannya, konfigurasi desain yang dimaksudkan untuk membantu meningkatkan sudut serangan, dan penyesuaian jalur penerbangan yang dapat mempertahankan kemampuan manuver. Jet ini memiliki kecepatan Mach 1.6, sedangkan Su-57 kecepatannya Mach 2.

Bagaimanapun, Su-47 memang memiliki rasio lift-to-drag yang tinggi, kemampuan 9G, ketahanan yang lebih baik, dan stabilitas yang ditambahkan pada sudut serangan yang tinggi, menurut laporan dari Air Force Technology.

Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis foto-foto rangkaian produksi pesawat tempur canggih Su-57 Felo yang kini sedang dalam tahap konstruksi. (Foto: The Drive/Kementerian Pertahanan Rusia)

Konfigurasi sayap depan yang menyapu, seperti yang terlihat pada Su-47, dikenal karena dampaknya pada aliran udara dan gaya hambat, karakteristik aerodinamis yang tentu saja sangat memengaruhi kemampuan manuver. Apa yang disebut swept forward wing (sayap menyapu depan) menghasilkan aliran udara ke dalam di bagian belakang pesawat, fenomena yang dikatakan dapat mengurangi kondisi stall dan meningkatkan “roll control” sayap.

Sayap menyapu depan membalikkan arah aliran udara di bagian belakang pesawat dengan mendorongnya lebih dekat ke badan pesawat atau akar badan pesawat, catat The National Interest.

Namun, meski mampu meningkatkan karakteristik “roll pada pesawat dengan kontrol aileron yang lebih besar, sayap yang menyapu depan dapat meningkatkan kekhawatiran “yaw” dan bergerak dari kiri ke kanan, sesuatu yang dapat mengganggu stabilitas penerbangan, menurut Esai NASA tahun 2015 tentang demonstran Darpa-Northrop X-29 tahun 1980-an yang dikonfigurasi serupa.

NASA dan Angkatan Udara AS membangun dan berhasil menerbangkan dua X-29 buatan Northrop-Grumman, yang juga memiliki sayap menyapu depan, pada pertengahan 1980-an.

Perbandingan F-22:

Su-57 dan F-22, sebaliknya, dibangun dengan sayap menyapu belakang. Di saat yang sama, yang menarik adalah beberapa fitur desain Su-47 dan Su-57 tampak jelas merupakan upaya untuk meniru konfigurasi belakang mesin ganda F-22. Dalam hal ini, Su-47 bisa jadi telah memberi informasi atau sangat mempengaruhi perkembangan Su-57, yang dilaporkan memiliki kemampuan manuver tingkat tinggi di kelas pesawat tempur Generasi ke-5.

Baca juga: Su-47 Rusia, Saat Penampilan Bukan Segalanya untuk Perang

Walau vektor dorong, kecepatan supercruise, dan keunggulan pertempuran jarak dekat yang dimiliki F-22 mungkin belum diketahui juga oleh saingan Rusia 15 tahun lalu, bentuk dan kemampuannya kemungkinan memang menimbulkan kekhawatiran di antara pengembang senjata Rusia yang tertarik untuk melawannya. Apakah Su-57 sejajar atau berlawanan dengan F-22? Mungkinkah Su-47 telah meletakkan semacam dasar untuk pematangan kemungkinan ini?

Mungkin, meskipun bentuk Su-47 memperlihatkan banyak tepi tajam, tanjakan curam dan struktur yang menonjol, bagian belakang badan pesawatnya memang terlihat sangat mirip dengan F-22 dengan silinder knalpot ganda dan ekor vertikal.

Namun, bagian depan Su-47 terlihat sangat berbeda dan lebih mirip dengan pesawat generasi ke-4 seperti F-15. Faktanya, laporan The National Interest mengatakan bagian depan pesawat Su-47 dan roda pendaratannya diambil dari keluarga Su-27 Generasi ke-4 Rusia untuk alasan penghematan biaya, sesuatu yang mungkin menjelaskan bentuk depan yang kurang tersembunyi.

Meskipun demikian, menurut Kris Osborn, mungkin ada sedikit cara untuk mengetahui bahwa Su-47, atau bahkan Su-57, benar-benar dapat menyaingi F-22.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Aziza Larasati

Keterangan foto utama: Sukhoi SU-47, salah satu produk gagal Rusia. (Foto: Wikipedia)

Su-47 Rusia: Jet Tempur Cantik tapi Gagal?

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top