Taliban dan AS Kerja Sama Lawan ISIS

Sumber

Posted on March 12, 2020 at 10:31 am

Jenderal AS: Taliban bertempur melawan ISIS dengan dukungan militer AS yang “terbatas”. “Kacau, tetapi berhasil,” katanya.

Taliban telah menunjukkan mereka dapat melawan dan mengalahkan kelompok jihadis ISIS di Afghanistan, menurut keterangan Jenderal Kenneth McKenzie, kepala Komando Sentral AS pada Selasa (10/3), dikutip dari Asia Times.

Ia juga mengungkapkan mereka telah melakukannya dalam beberapa bulan terakhir dengan dukungan militer Amerika Serikat yang “sangat terbatas”.

“Itu berlangsung kacau, tetapi mereka berhasil melakukannya,” kata Jenderal Kenneth McKenzie.

McKenzie mengungkapkan dukungan militer AS untuk operasi Taliban dalam kesaksian kongresnya, tetapi tidak memberikan banyak rincian tentang peran yang dimainkan oleh pasukan AS.

Dia dipanggil untuk memberikan kesaksian tentang situasi di Afghanistan menyusul kesepakatan damai yang ditandatangani Amerika Serikat dengan Taliban pada 29 Februari di Doha.

Di bawah kesepakatan itu, Amerika Serikat berkomitmen untuk menarik semua pasukan asing dalam waktu 14 bulan. Penarikan itu dilakukan dengan imbalan janji Taliban untuk mengatasi kelompok jihadis, seperti ISIS dan Al-Qaeda, dan mengadakan perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan.

“Selama beberapa bulan terakhir di Afghanistan timur, Taliban telah berupaya memberantas kehadiran ISIS di provinsi Nangarhar selatan, dan mereka melakukan itu dengan sangat efektif,” ujar McKenzie.

“Ada dukungan yang sangat terbatas dari kami,” imbuhnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang peran yang dimainkan pasukan AS.

“Mereka telah menunjukkan kemampuan untuk melakukannya. Pertempuran itu berlangsung kacau, tetapi mereka berhasil melakukannya,” jelas jenderal AS itu.

“ISIS sekarang tidak lagi menguasai tanah di Provinsi Nangarhar.”

Meski demikian, McKenzie menyatakan dia “kurang optimis” tentang kemampuan Taliban untuk melawan Al-Qaeda. Kelompok jihadis itu telah merencanakan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat dari pangkalan mereka di Afghanistan yang saat itu dikuasai Taliban.

“Kemampuan itu harus mereka tunjukkan, dan sampai saat ini mereka belum menunjukkan itu,” ucap McKenzie.

Namun, sang jenderal menambahkan, “Kita akan memiliki cukup waktu untuk melihat apakah mereka benar-benar akan menunjukkan itu,

“Itu akan terjadi sebelum kita berkomitmen untuk mengurangi kehadiran pasukan yang tidak akan memungkinkan kita memiliki pengaruh yang cukup.”

McKenzie mengingatkan anggota parlemen di Kongres, Taliban harus memenuhi komitmennya sebelum penarikan pasukan dapat berlangsung lancar.

“Kita tidak perlu mempercayai mereka, kita tidak perlu menyukai mereka, kita tidak perlu percaya apa pun yang mereka katakan, kita hanya perlu mengamati apa yang mereka lakukan,” tegas McKenzie.

McKenzie menambahkan, militer AS belum menyiapkan rencana militer untuk penarikan pasukan total dari Afghanistan.

“Pasukan kita akan berkurang menjadi 8.600 pada musim panas,” kata McKenzie lagi.

“Kondisi di lapangan akan menentukan apakah kita akan menarik pasukan yang lebih banyak dari itu. Jika kondisi di lapangan tidak memungkinkan, saran saya kita jangan melanjutkan penarikan pasukan.”

Menurut laporan The Guardian, lampiran rahasia kesepakatan yang ditandatangani AS dan Taliban di Doha mencantumkan jenis serangan yang dilarang selama periode penarikan itu. Salah satu serangan yang dilarang adalah serangan terhadap pasukan AS yang mundur.

Lampiran itu telah ditunjukkan kepada anggota Kongres, tetapi tidak kepada publik.

Dewan Keamanan PBB (DK PBB) menyatakan dukungan kuatnya pada kesepakatan AS-Taliban pada Selasa (10/3).

Mereka juga menyerukan pembicaraan damai intra-Afghanistan, yang menurut DK PBB “harus melindungi hak-hak semua warga Afghanistan, termasuk wanita, pemuda, dan penduduk minoritas”.

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Anggota delegasi Taliban di Doha, Qatar bulan Juli 2019. Para pemimpin Taliban mengatakan bahwa Amerika Serikat menipu mereka agar bunuh diri secara politik dengan pertemuan Camp David. (Foto: Getty Images/Agence France-Presse/Karim Jaafar)

Taliban dan AS Kerja Sama Lawan ISIS