Global

Turki: ‘Kami Tak Butuh Izin AS untuk Beli S-400 Lagi’

Berita Internasional > Turki: ‘Kami Tak Butuh Izin AS untuk Beli S-400 Lagi’
Advertisements

Dialog AS-Turki tentang masalah S-400 akan terus berlanjut, tetapi Turki tetap akan bertindak sesuai dengan kepentingannya.

Anggota parlemen Turki Murat Baibatur mengatakan kepada parlemen negaranya, Turki sedang merundingkan pembelian dan pengiriman kedua sistem rudal anti-pesawat S-400 Rusia.

“Turki adalah negara merdeka dan tidak menginginkan izin dari Amerika Serikat atau negara lainnya,” katanya, sebagaimana dikutip BulgarianMilitary.com. Murat Baibatur adalah anggota Komite Parlemen Turki untuk Keamanan dan Pertahanan.

Baibatur menekankan, Turki tidak akan menarik keputusan “tentang sistem pertahanan udara Rusia.” Dia tidak melihat posisi AS sebagai “benar dan bijaksana,” menggunakan “bahasa ancaman” terhadap sesama anggota NATO “yang tentaranya dianggap sebagai yang terbesar kedua.”

Baibatur mengatakan, “setiap negara harus mempertimbangkan kepentingannya dan kepentingan warganya.” Menurut politisi Turki itu, dialog Amerika Serikat tentang masalah S-400 akan terus berlanjut, tetapi Turki tetap akan bertindak sesuai dengan kepentingannya.

Baru-baru ini, Amerika Serikat kembali meminta Turki untuk menyerahkan S-400 Rusia. Duta Besar AS untuk Turki David Sutherfield mengatakan satu-satunya cara Turki dapat menyelesaikan perbedaannya dengan AS adalah dengan menyingkirkan sistem pertahanan udara Rusia.

Memutus Hubungan

Sejak Turki mengumumkan mereka sedang bernegosiasi dengan Rusia untuk membeli sistem rudal anti-pesawat S-400, hubungan antara Amerika Serikat dan Turki telah memburuk, tidak hanya dalam pertahanan dan keamanan.

Amerika Serikat telah berulang kali mengancam Turki dengan mengeluarkan negara itu dari program untuk mengembangkan jet tempur F-35 generasi kelima. AS telah melakukannya tahun lalu setelah Turki dengan tegas menolak untuk meninggalkan “kesepakatan Rusia.”

Peristiwa ini menempatkan Angkatan Udara Turki dalam krisis dengan masa depan yang suram. Saat ini, pesawat tempur paling modern negara itu adalah F-16, dan jet tempur kelas atas diperkirakan tidak akan segera muncul untuk memenuhi persyaratan Turki, catat BulgarianMilitary.com.

Satu-satunya harapan bagi Turki adalah “keajaiban” di mana negara itu akan mengejar ketinggalan dengan pesawat tempur TAI TF-X generasi berikutnya. Namun, situasi ekonomi dan jatuhnya lira Turki telah memotong anggaran untuk 2021, dan nasibnya untuk tahun-tahun mendatang masih belum diketahui.

Sementara itu, Rusia berharap mereka akan berhasil “memutus” hubungan antara Turki dan Amerika dan menawarkan solusi kepada Turki dengan menawarkan jet Su-57-nya. Kemungkinan hal ini akan benar-benar terjadi sangat kecil, tetapi begitu juga dengan situasi S-400 yang menetap di tanah Turki.

Sistem Senjata Patriot Mahal

Kedutaan Besar AS di Turki dan Departemen Luar Negeri AS telah berulang kali menawarkan Turki untuk membeli sistem rudal anti-pesawat Patriot mereka. Setidaknya pernyataan seperti itu juga telah dilontarkan dalam 18 bulan terakhir oleh beberapa politisi luar negeri.

Turki telah menolak semua tawaran itu. Alasannya adalah tingginya harga yang ditawarkan AS untuk sistem senjata tersebut. Namun ada alasan kedua: penolakan AS untuk memberi Turki akses ke teknologi itu. Turki telah mencoba selama bertahun-tahun dan, sampai batas tertentu, berhasil mengembangkan sistem senjatanya, tetapi Turki masih belum mampu mengembagkan artileri anti-pesawat untuk saat ini.

Namun, tidak demikian halnya dengan Rusia. Mengutip laporan BulgarianMilitary.com, Rusia telah berulang kali memberikan sinyal yang jelas kepada Turki bahwa pihaknya siap untuk membahas kemungkinan kedua negara bersama-sama membangun sistem rudal anti-pesawat S-500. Sistem rudal itu akan menjadi generasi pertahanan udara berikutnya, yang dianggap oleh banyak pakar Barat sebagai yang terbaik.

Bahkan jika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mempertimbangkan untuk membeli sistem Patriot AS, peristiwa penyerangan di Arab Saudi dan penyulingan minyak Aramco telah mengurungkan niatnya untuk membeli sistem itu. Pabrik tersebut juga sempat diserang oleh pesawat tak berawak Iran, namun sistem Patriot gagal melindungi kilang itu.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Foto Kementerian Pertahanan Turki menunjukkan sebuah pesawat kargo militer Rusia yang mengeluarkan komponen sistem pertahanan rudal S-400, pada 27 Agustus 2019. (Foto: AFP)

Turki: ‘Kami Tak Butuh Izin AS untuk Beli S-400 Lagi’

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top