Viral Kristen Gray
Berita Politik Indonesia Hari Ini

Twit Kristen Gray Bisa Jadi Bumerang untuk Komunitas LGBT Lokal

Berita Internasional > Twit Kristen Gray Bisa Jadi Bumerang untuk Komunitas LGBT Lokal
Advertisements

Pengusiran warga AS yang mempromosikan Bali sebagai ‘ramah queer’ mengungkapkan bagaimana penerimaan kaum LGBT hanya berlaku untuk turis.

Ketika turis Amerika Serikat Kristen Antoinette Gray menulis tentang pengalamannya tinggal di Bali di Twitter, dia tampaknya tidak tahu banyak tentang kontroversi yang akan ditimbulkannya.

Gray dan pacarnya telah melakukan perjalanan ke Bali selama enam bulan, tetapi ketika pandemi melanda, ia memutuskan untuk menunggu di pulau itu. Tindakan tersebut telah mengubah gaya hidup mereka, tulisnya, memungkinkan mereka untuk menikmati “gaya hidup yang lebih baik dengan biaya hidup yang jauh lebih rendah”.

Bisnisnya, yang dia jalankan sebagai digital nomad, mulai terbentuk, dan pulau itu telah menawarkan kelonggaran yang sangat dibutuhkan dari kekacauan politik di AS. Itu juga, katanya, tempat yang aman bagi komunitas kulit hitam dan queer.

Setelah membagikan pengalamannya, dia mengunggah tautan ke e-book yang dia buat, yang katanya berisi tips seputar visa. E-book itu juga memberi saran untuk masuk ke Bali selama pandemi COVID-19, meskipun ada larangan masuk bagi pengunjung asing yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus.

Unggahannya langsung memicu badai online di kalangan masyarakat Indonesia. Komentarnya dianggap menyimpulkan sikap turis asing yang mengabaikan aturan lokal, dan menunjukkan dia tidak sadar tentang ketidaksetaraan ekonomi yang besar di pulau itu, atau tentang dampak pandemi pada masyarakat setempat. Dalam beberapa hari setelah twitnya viral, pihak berwenang mengumumkan dia akan dideportasi.

Bagi komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Bali, episodenya sangat melelahkan.

Menjelaskan keputusan mereka untuk mendeportasi Gray, para pejabat tidak hanya menuduhnya menjalankan bisnis di Bali, tetapi juga telah “menyebarkan informasi yang mengganggu publik”. Gambarannya tentang pulau itu sebagai tempat yang ramah bagi pelancong LGBT termasuk di antara komentar yang mereka soroti.

Bali, pulau dengan mayoritas agama Hindu dan tujuan wisata yang menarik wisatawan gay, dianggap lebih berpikiran terbuka dibandingkan daerah lain di Indonesia, di mana diskriminasi terhadap kelompok LGBT marak.

Warga LGBT asli Indonesia di pulau itu, bagaimanapun, tidak menikmati keistimewaan yang sama dengan pengunjung, kata Arya, manajer program di Yayasan Gaya Dewata, LSM yang menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan bagi orang-orang LGBT, dikutip dari The Guardian.

“Di sini ramah untuk turis LGBT karena mereka di sini sebagai turis. Para pelaku bisnis pariwisata akan menerima mereka apapun seksualitasnya, mereka akan dilayani dengan baik,” ujar Arya.

“Namun kita semua harus memahami budaya, dan kondisi setempat, dan berhati-hati dengan tindakan kita untuk melindungi masyarakat setempat. Tidak semua orang di sini bisa mengekspresikan diri sebebas itu,” tambahnya.

Beberapa khawatir publisitas yang dihasilkan oleh deportasi Gray dapat mendorong pihak berwenang untuk menindak orang-orang LGBT di Bali. Selama beberapa tahun terakhir, ada tanda-tanda kekhawatiran yang meningkat. Tahun lalu, pihak berwenang mengumumkan mereka sedang menyelidiki vila yang telah dipasarkan sebagai tujuan wisatawan gay, dengan seorang pejabat menyatakan pada saat itu bahwa “di Bali kami tidak mengenali budaya itu”.

Selama ini di Bali belum ada tindakan yang menindak masyarakat, kata Arya, sebagaimana dilansir dari The Guardian. Namun dia menambahkan, “Sebagai turis mereka akan kembali ke negara mereka, tapi kami tinggal di sini, kami hidup di sini. Kami (komunitas LGBT lokal) adalah orang-orang yang harus menghadapi dampak jika terjadi sesuatu.”

Sebuah studi oleh Pew Research Center yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan hanya 9 persen orang Indonesia yang setuju homoseksualitas harus diterima oleh masyarakat.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Bule Bali Kristen Gray yang dihajar warganet karena utasnya di Twitter. (Foto: Blok A)

Twit Kristen Gray Bisa Jadi Bumerang untuk Komunitas LGBT Lokal

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top