Xi Jinping Peringatkan Dunia: Jangan Mulai Perang Dingin Baru!

Sumber

Posted on January 29, 2021 at 4:15 am

Advertisements

Presiden China Xi Jinping memperingatkan para pemimpin global di forum Davos virtual pada Senin (25/1) agar tidak memulai “Perang Dingin baru”, dan mendesak persatuan global dalam menghadapi pandemi virus corona.

Setelah sebagian besar menahan penyebaran pandemi di dalam perbatasannya, Xi ingin memposisikan China sebagai pemain kunci dalam tatanan dunia multilateral baru, seiring AS masih dilumpuhkan oleh pandemi.

“Membangun kelompok kecil atau memulai Perang Dingin baru, menolak, mengancam, atau mengintimidasi orang lain, hanya akan mendorong dunia ke dalam perpecahan,” ujar Xi dikutip AFP, dalam serangan terselubung terhadap rencana Presiden AS Joe Biden untuk merevitalisasi aliansi global untuk melawan pengaruh China yang semakin meningkat.

Dalam langkah yang menargetkan China yang diluncurkan oleh pemerintahan AS sebelumnya di bawah Presiden Donald Trump, Xi mengatakan, konfrontasi “akan selalu berakhir dengan merugikan kepentingan setiap negara dan mengorbankan kesejahteraan rakyat”.

Pemimpin China itu juga menegaskan kembali janji iklim ambisius Beijing untuk memangkas emisi karbon hingga 65 persen pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060, keduanya merupakan komitmen yang signifikan mengingat China mengeluarkan seperempat gas rumah kaca dunia.

“Memenuhi target ini akan membutuhkan kerja keras yang luar biasa dari China. Tetapi kami yakin bahwa ketika kepentingan seluruh umat manusia dipertaruhkan, China harus melangkah maju, mengambil tindakan dan menyelesaikan pekerjaan,” sambungnya, dilansir AFP.

Seorang staf berjalan melewati logo saat pembukaan pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia 2019 pada tanggal 20 Januari 2019 di Davos, Swiss timur. (Foto: AFP/Fabrice Coffrini)

Xi juga menyerukan tata kelola global yang lebih kuat melalui organisasi multilateral, penghapusan hambatan perdagangan internasional, investasi dan pertukaran teknologi, serta representasi yang lebih kuat di panggung dunia untuk negara-negara berkembang.

Dia menekankan pentingnya memperkuat kebijakan ekonomi makro untuk memerangi penurunan ekonomi global yang dipicu pandemi.

“Kita harus membangun ekonomi dunia yang terbuka, dengan tegas menjaga sistem perdagangan multilateral, dan menahan diri dari membuat standar, aturan, dan sistem yang diskriminatif dan eksklusif, serta tembok tinggi yang memisahkan perdagangan, investasi, dan teknologi,” tuturnya.

Pertumbuhan ekonomi

China melihat PDB-nya meningkat 2,3 persen tahun lalu, menurut data resmi (tingkat pertumbuhan terendah sejak 1976) tetapi masih diperkirakan menjadi satu-satunya ekonomi besar yang tumbuh di tahun yang dilanda pandemi, catat AFP.

Ekonominya juga diperkirakan tumbuh 7,9 persen pada 2021, menurut Dana Moneter Internasional (IMF), dipangkas dari prediksi awal akibat iklim geopolitik yang keras, penurunan ekonomi global, dan risiko dari pemisahan teknologi yang berantakan dari AS.

China juga melampaui AS sebagai penerima investasi langsung asing (FDI) terbesar di dunia pada 2020, menurut laporan PBB yang dirilis Minggu (24/1).

Didukung oleh kepercayaan pada manajemen pandemi negaranya, Xi telah membuat janji iklim yang ambisius dan berjanji untuk menegakkan multilateralisme, seiring hubungan AS-China memasuki fase terburuk dalam beberapa dekade di bawah pemerintahan Trump.

Tetapi pemerintah China telah dituduh pada awalnya salah menangani wabah COVID-19 dan menutupi informasi, sementara tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini sedang melakukan penyelidikan yang tertunda lama tentang asal-usul virus tersebut.

Bagaimana Biden memutuskan untuk menangani ketegangan yang meningkat yang ditimbulkan oleh kebangkitan China, akan menjadi salah satu tantangan strategis terbesar yang dia hadapi.

Di bawah Trump, China dan AS saling bertukar pukulan dalam berbagai masalah mulai dari virus hingga perdagangan, kebebasan media, hak asasi manusia, dan persaingan teknologi.

Biden (yang sibuk menangani beberapa krisis dalam negeri yang mendesak) tidak berpartisipasi di Davos, dan menugaskan utusan iklim AS John Kerry untuk mewakili Washington.

Xi terakhir kali berbicara di Davos pada 2017, menampilkan dirinya sebagai pentolan perdagangan bebas pada malam pelantikan Trump, lapor AFP.

Penerjemah dan editor: Aziza Larasati

Keterangan foto utama: Xi Jinping di World Economic Forum. (Foto: (AP Photo/Michel Euler)

Xi Jinping Peringatkan Dunia: Jangan Mulai Perang Dingin Baru!