[INFOGRAFIK] Daftar Negara yang Terapkan Lockdown dan Larangan Perjalanan
Global

[INFOGRAFIK] Daftar Negara yang Terapkan Lockdown dan Larangan Perjalanan

Berita Internasional > [INFOGRAFIK] Daftar Negara yang Terapkan Lockdown dan Larangan Perjalanan

Ketika pandemi COVID-19 terus menyebar, beberapa wilayah masuk ke dalam daftar negara yang telah memberlakukan larangan perjalanan dan menempatkan warganya di penguncian wilayah (lockdown). Hingga Jumat (20/3), lebih dari 8.700 orang telah meninggal dan lebih dari 212.000 orang telah terinfeksi oleh virus corona baru di seluruh dunia.

Negara-negara di seluruh dunia berturut-turut menerapkan langkah-langkah untuk memperlambat penyebaran virus corona baru, mulai dari karantina nasional hingga penutupan sekolah. Italia memiliki jumlah kematian akibat pandemi COVID-19 tertinggi di dunia di luar China.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang secara resmi menyatakan wabah kali ini sebagai pandemi telah menyerukan “semua negara untuk melanjutkan upaya efektif dalam membatasi jumlah kasus dan memperlambat penyebaran virus.”

Meskipun penguncian wilayah (lockdown) bukan istilah teknis yang digunakan oleh para pejabat kesehatan masyarakat, langkah itu dapat merujuk pada apa saja mulai dari karantina geografis wajib hingga rekomendasi non-wajib untuk tinggal di rumah, penutupan bisnis tertentu, atau melarang acara dan pertemuan publik, tutur Lindsay Wiley, profesor hukum kesehatan di Washington College of Law, kepada Vox.

Baca Juga: Perlunya Upah Dasar Selama Masa Lockdown

China menerapkan karantina terbesar dalam sejarah manusia untuk mencoba mengendalikan virus corona baru, mengunci setidaknya 16 kota pada akhir Januari 2020. Pada puncaknya, karantina China membentang setidaknya hingga 20 provinsi dan wilayah, menurut The Wall Street Journal. Kota Wuhan, tempat virus pertama kali muncul, telah menerapkan lockdown pada 23 Januari. Selama hampir enam minggu, jalanan hampir sepi ketika penduduk Wuhan melakukan karantina mandiri di rumah mereka.

Segera setelah menerapkan pembatasan pada Wuhan, China mengunci 15 kota lain, termasuk Huanggang, kota berpenduduk 7,5 juta orang, dan Suizhou, rumah bagi hampir 11 juta orang.

Di Italia, penguncian wilayah tingkat nasional diberlakukan pada 10 Maret, membatasi hampir semua aspek kehidupan bagi 60 juta warganya, termasuk pusat ritel, liburan, ibadah, penjara, dan perjalanan. Hampir 3.000 orang telah meninggal akibat virus corona baru di Italia. Setidaknya 35.700 telah terinfeksi di sana hingga Rabu (18/3). Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menggambarkan kebijakan karantina sebagai “tetap tinggal di rumah”, menurut BBC.

Acara olahraga besar, sekolah dan universitas, museum, pusat budaya, kolam renang, dan spa telah ditutup di seluruh Italia. Sementara transportasi umum dan bandara masih beroperasi, hanya perjalanan penting yang diizinkan dengan alasan pekerjaan yang sah atau terkait keluarga yang memerlukan izin polisi. Semua toko kecuali toko kebutuhan pokok dan apotek telah ditutup. Pembayaran hipotek juga ditangguhkan, anggota keluarga jika tahanan tidak diizinkan untuk berkunjung, dan petugas kesehatan diminta menunda liburan.

Spanyol menjadi negara kedua di Eropa yang memberlakukan karantina nasional pada Sabtu (14/3).

Prancis mengikuti langkah serupa dengan menutup bisnis yang tidak begitu penting. Pada Senin (16/3), negara itu menerapkan penutupan wilayah penuh, melarang pertemuan publik, dan berjalan di luar ruangan.

Irlandia memberi kabar resmi dua minggu lalu, negara itu akan memberlakukan penguncian wilayah di seluruh negara. Semua sekolah, perguruan tinggi, fasilitas penitipan anak, dan lembaga budaya akan ditutup, The New York Post melaporkan. Pertemuan di dalam ruangan dibatasi tidak lebih dari 100 orang dan acara di luar ruangan tidak boleh lebih dari 500 orang.

Presiden El Salvador mengumumkan Alerta Naranja atau peringatan oranye 2 minggu lalu. Langkah-langkah itu termasuk karantina nasional bagi 6,4 juta warga negara. Sekolah ditutup selama tiga minggu dan orang-orang Salvador yang pulang dari luar negeri harus menjalani karantina mandiri selama 30 hari. El Salvador juga melarang orang asing memasuki negara itu dan melarang pertemuan lebih dari 500 orang, menurut The Washington Post. El Salvador sejauh ini tidak memiliki kasus positif corona yang dikonfirmasi.

Belgia memberlakukan penguncian wilayah pada Rabu (18/3), setidaknya hingga 5 April. Pemerintah meminta warga untuk tinggal di rumah dan membatasi kontak hanya dengan anggota keluarga terdekat mereka.

Polandia mengumumkan akan menutup bisnis dan melarang perjalanan internasional pada Jumat (13/3).

Selandia Baru memberlakukan karantina mandiri wajib selama 14 hari untuk semua orang yang memasuki negara itu sejak Sabtu (21/3).

Keesokan harinya, Australia juga memberlakukan karantina 14 hari wajib untuk pelancong dari luar negeri. Negara itu juga melarang kapal pesiar asing untuk berlabuh selama 30 hari berikutnya, menurut BBC.

Pada hari Senin (16/3), Uni Eropa melarang perjalanan yang tidak penting ke kawasan tersebut setidaknya selama 30 hari.

Jerman mengumumkan penutupan toko, gereja, fasilitas olahraga, bar, dan klub di 16 negara bagian.

Argentina telah menutup sekolah dan transportasi umum, bergabung dengan banyak pemerintah lain memberlakukan pembatasan baru pada Minggu (15/3).

Maroko menangguhkan penerbangan internasional pada Minggu (15/3).

Kenya telah menutup sekolah dan melarang orang-orang yang bukan penduduk memasuki negara itu, menjadi negara Afrika pertama yang menerapkan tindakan semacam itu. Kenya memiliki tiga kasus COVID-19 yang dikonfirmasi hingga Minggu (15/3).

Wilayah Puerto Rico di Amerika Serikat menetapkan jam malam pukul 9 malam dan menutup sebagian besar bisnis hingga 30 Maret, salah satu tindakan pencegahan ketat yang dilakukan di wilayah Amerika Serikat.

Republik Ceko menutup sebagian besar toko dan restoran selama 10 hari dan melarang perjalanan luar negeri mulai Senin (16/3).

Pemerintah Malaysia mengumumkan pada Senin (16/3), semua bisnis akan ditutup kecuali hal-hal penting seperti pasar, kebutuhan hidup, penyiaran, perbankan, dan perawatan kesehatan.

The Guardian menyebutkan, Inggris menjadi negara terbaru di dunia yang memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) mulai Senin (23/3) selama tiga minggu ke depan.

Business Insider mencatat, banyak negara juga telah menutup perbatasan untuk mencegah pelancong internasional menyebarkan virus corona baru ke dalam negeri, termasuk Kanada, Kolombia, Denmark, Jerman, Polandia, Belgia, Kuwait, Lithuania, Maladewa, Korea Utara, Norwegia, Peru, El Salvador, Maroko, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Slowakia, dan Ukraina.

Baca Juga: Neraka Pengasuhan Anak-anak Selama Lockdown

Daftar Negara Lockdown

Daftar Negara yang terapkan Lockdown dan Larangan Perjalanan (Infografis: Mata Mata Politik)

Penulis: Fadhila Eka Ratnasari

Editor: Purnama Ayu

Desain grafis: Syifa Abdurrozak

Keterangan foto utama daftar negara lockdown: Papan tanda larangan masuk di pintu sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 16 Maret 2020 yang ditutup karena proses disinfeksi. (Foto daftar negara lockdown: Reuters)

[INFOGRAFIK] Daftar Negara yang Terapkan Lockdown dan Larangan Perjalanan

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top