Inggris: Corona Bersumber dari Kebocoran Laboratorium Wuhan

Sumber

Posted on April 8, 2020 at 5:43 pm

Temuan Inggris terbaru menunjukkan, ada pandangan alternatif bahwa virus corona diduga kuat berasal dari kebocoran laboratorium virus di Wuhan, China.

Inggris baru-baru menyatakan, anggapan virus corona berasal dari pasar basah di Wuhan kemungkinan tak tepat. Menurut mereka, virus ini pertama kali ditransmisikan tak sengaja dalam insiden kebocoran di laboratorium Wuhan, lapor The Mail on Sunday.

Salah satu anggota Cobra, komite darurat yang dipimpin oleh Boris Johnson ini sekaligus membantah temuan intelijen terbaru Inggris ikhwal virus yang merupakan “zoonosis” atau berasal dari hewan,

Anggota Cobra, yang menerima briefing rahasia dari dinas keamanan, mengatakan kepada Asia Times, “Ada pandangan alternatif yang kredibel [terhadap teori zoonosis] berdasarkan sifat virus. Mungkin bukan kebetulan ada laboratorium di Wuhan. Itu tidak bisa kita abaikan begitu saja.”

Sebelumnya, pemerintah Johnson dilaporkan sangat marah setelah para ilmuwan mengatakan kepadanya, China mungkin telah meremehkan jumlah kasus virus corona yang sebenarnya. Di China dan seluruh dunia, kepercayaan atas rezim Xi Jinping sendiri terus tergerus hingga titik terenda sepanjang masa.

Menurut laporan tersebut, laboratorium senilai 30 juta poundsterling yang berlokasi 16 km dari pasar margasatwa yang terkenal, seharusnya menjadi salah satu fasilitas virologi paling aman di dunia. Sebab, laboratorium ini juga diklaim mampu melakukan eksperimen dengan mikroorganisme yang sangat patogen seperti Ebola.

Para ilmuwan di lembaga ini termasuk yang pertama menunjukkan kemiripan genom virus, dengan yang biasa ada pada kelelawar. Kemiripannya mencapai 96 persen, tambahnya.

Namun, terlepas dari reputasinya untuk keamanan yang tinggi, ada laporan yang tidak diverifikasi menunjukkan, pekerja di laboratorium terinfeksi setelah disemprotkan dengan darah. Mereka kemudian membawa infeksi itu ke populasi lokal, kata laporan ini lagi.

Dalam laporan juga termaktub, lembaga kedua di kota itu, Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan yang hanya berjarak 5 km dari pasar, juga diyakini telah melakukan percobaan pada hewan seperti kelelawar untuk memeriksa transmisi virus corona.

Satu teori yang beredar di sekitar markas CIA di Langley, Va, Juga menunjukkan ada kemungkinan karyawan yang dibayar lebih rendah di laboratorium menjual hewan yang terinfeksi ke pasar basah untuk mendapatkan uang tambahan, sehingga membuat suasana kian rentan kala itu.

Pakar biosekuriti Amerika, Profesor Richard Ebright, dari Institut Mikrobiologi Waksman Universitas Rutgers, New Jersey, mengatakan, sementara bukti menunjukkan COVID-19 tidak diciptakan di salah satu laboratorium Wuhan, ia bisa dengan mudah melarikan diri dari sana ketika sedang dianalisis, kata laporan itu.

Prof Ebrightberujar, dia telah melihat bukti para ilmuwan di Pusat Pengendalian Penyakit dan Institut Virologi mempelajari virus hanya dengan keamanan “tingkat 2” alih-alih tingkat 4 yang direkomendasikan. Mereka “hanya memberikan perlindungan minimal terhadap infeksi pekerja laboratorium,” ungkap laporan itu.

Dia menyimpulkan, memang tak ada bukti yang memadai untuk menyebut, virus corona betul-betul berasal dari kebocoran laboratorium. Namun, ia juga tak ingin mengesampingkan adanya kemungkinan itu, mengingat standar dan protokol laboratorium sangat minim, sehingga rawan kecelakaan.

Menariknya, ketika pasar satwa liar ditutup pada Januari, sebuah laporan muncul di Beijing News yang mengidentifikasi Huang Yanling, seorang peneliti di Institute of Virology, sebagai “pasien nol” alias orang pertama yang terinfeksi.

Klaim itu dideskripsikan sebagai “informasi palsu” oleh lembaga itu, yang mengatakan Huang pergi pada 2015, dalam keadaan sehat dan belum didiagnosis dengan COVID-19.

Penerjemah: Fadhila Eka Ratnasari

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Ilustrasi laboratorium Wuhan, China. (Foto: Getty Images)

Inggris: Corona Bersumber dari Kebocoran Laboratorium Wuhan