Darurat Nasional Virus Corona
Amerika

Trump Ubah Strategi Tangani Virus Corona

Berita Internasional > Trump Ubah Strategi Tangani Virus Corona

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menulis di Twitter, Gedung Putih akan “membuat keputusan” setelah periode 15 hari berakhir karena Senat AS yang didominasi Partai Demokrat memblokir paket bantuan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengisyaratkan kemungkinan perubahan dalam penanganan pandemi COVID-19, di tengah peringatan rekor penurunan dalam kegiatan ekonomi dan pengangguran berpotensi mencapai 30 persen. Penyebabnya, pemungutan suara Senat AS untuk melanjutkan rencana stimulus senilai US$1,8 triliun gagal untuk kedua kalinya pada Senin (23/3).

Partai Demokrat memblokir RUU bantuan tersebut di tengah wabah virus corona baru untuk hari kedua berturut-turut. Ketegangan partisan meletus secara luar biasa di ruang Senat. Para anggota parlemen mengecam dengan marah atas kegagalan dewan untuk meloloskan undang-undang yang bertujuan menahan dampak pandemi terhadap ekonomi Amerika.

“Apakah Anda bercanda?” seru pemimpin mayoritas dari Partai Republik Mitch McConnell yang tampak frustrasi. “Ini bukan peluang politik yang menarik. Ini kondisi darurat nasional.”

Baca Juga: Sepertiga Pasien Corona China Tak Punya Gejala

Partai Demokrat mengatakan undang-undang mengutamakan kepentingan berbagai perusahaan. Mereka telah bersumpah untuk menahan RUU tersebut sampai mereka mendapatkan perlindungan yang lebih kuat untuk para pekerja dan pembatasan mengenai bagaimana bisnis akan menggunakan uang pemerintah.

Para senator telah bekerja sepanjang waktu untuk merundingkan paket stimulus ekonomi yang terbesar dalam sejarah Amerika. Wabah virus telah menyebar ke seluruh penjuru negeri, merenggut ratusan nyawa dan mendatangkan malapetaka pada ekonomi AS.

Pandemi COVID-19 juga telah menembus Capitol Hill. Setidaknya dua anggota Kongres dan Senator Rand Paul (Republik-Kentucky) dinyatakan positif terjangkit virus. Anggota Kongres Ben McAdams (Demokrat-Utah) yang dites positif minggu lalu, tengah dirawat di rumah sakit pada Minggu (22/3) setelah kondisinya memburuk.

Adegan luar biasa di Capitol Hill terjadi ketika Trump menyatakan keterbukaan untuk mengurangi upayanya untuk memerangi penularan virus. Menulis dalam huruf kapital di Twitter pada Minggu (22/3) malam, Trump mengatakan, “Kita tidak bisa membiarkan solusinya lebih buruk daripada masalahnya sendiri. Pada akhir periode 15 hari, kita akan membuat keputusan tentang ke mana kita akan pergi.” Periode 15 hari itu merujuk pada pedoman Gedung Putih untuk menegakkan jaga jarak (physical distancing) dan langkah-langkah lain terkait yang dimulai pada 16 Maret 2020.

Wakil Presiden AS Mike Pence, yang memimpin gugus tugas corona Gedung Putih, mengatakan pada hari sebelumnya, lembaga federal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS akan mengeluarkan pedoman pada Senin (24/3) yang dimaksudkan untuk memungkinkan orang yang sudah terpapar virus corona baru untuk kembali bekerja dengan lebih cepat.

Dilansir dari The Guardian, pergeseran kebijakan pemerintah AS ini bisa menjadi pertanda pertikaian di antara para pejabat Gedung Putih yang waspada dengan kelumpuhan ekonomi di tahun Pilpres AS 2020 dan para pakar kesehatan masyarakat yang terus mendesak langkah serius. Amerika sekarang memiliki lebih dari 39.000 kasus konfirmasi dan lebih dari 400 kematian.

Dr Anthony Fauci, dokter kesehatan masyarakat paling senior di gugus tugas corona Trump, secara pribadi mendesak para penasihat presiden dan anggota Partai Republik lainnya untuk tidak mencabut pembatasan apa pun, The Washington Post melaporkan.

Fauci dan para ahli kesehatan masyarakat terkemuka lainnya telah mengatakan kepada para pejabat pemerintahan dan anggota parlemen dari Republik, mengurangi langkah-langkah menjaga jarak (physical distancing) akan menghambat upaya untuk membendung penyebaran virus dan membuat rumah sakit AS kewalahan, menurut catatan The Washington Post, menurut orang-orang yang mengetahui percakapan itu.

Setelah dikritik karena responsnya yang lambat terhadap krisis, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional dan setuju untuk menerapkan tindakan drastis. Namun, dampak wabah terhadap ekonomi nasional telah berdampak luas dan cepat. Pekan lalu dewan editorial The Wall Street Journal memperingatkan, “Para pejabat federal dan negara bagian harus mulai menyesuaikan strategi anti-virus mereka sekarang untuk menghindari resesi ekonomi yang akan melampaui dampak buruk selama resesi 2008-2009.”

strategi coronavirus

Seorang pelanggan berbelanja di Wasabi Store di Penn Station di New York, Amerika Serikat, Senin, 16 Maret 2020. Bisnis makanan dihimbau untuk menyajikan pesanan untuk dibawa pulang dan bukan dimakan di tempat sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona baru. (Foto strategi coronavirus: Lev Radin/Pacific Press/LightRocket/Getty Images)

Baca Juga: Pelanggaran HAM, Masalah Baru Selama Musim Corona

Bret Stephens, kolumnis konservatif di The New York Times yang dipantau Trump dengan saksama, menulis pada Minggu (22/3), memperlakukan virus corona baru sebagai ancaman yang sebanding dengan Perang Dunia II “perlu dipertanyakan secara agresif sebelum kami memberikan solusi yang mungkin lebih merusak daripada virus itu sendiri.”

Tom Fitton, komentator konservatif yang diketahui mempengaruhi Trump, menulis di Twitter: “Konsekuensi dari penutupan wilayah secara nasional ini, terlepas dari pandemi apa pun, sangat mengerikan dan tidak akan secara material diringankan oleh pengeluaran ‘stimulus’ dan belanja pemerintah apa pun. Satu-satunya stimulus yang akan berhasil adalah membuka kembali bisnis di Amerika.”

Perubahan itu terjadi ketika para bankir sentral memperingatkan kejatuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ketua Federal Reserve St Louis, Missouri James Bullard mengatakan PDB Amerika bisa menyusut 50 persen, dengan pengangguran naik menjadi 30 persen pada kuartal kedua tahun ini. Di Wall Street, Morgan Stanley melihat kontraksi 30 persen, yang mendorong pengangguran menjadi 12,8 persen.

Federal Reserve menegaskan, “Upaya agresif harus dilakukan lintas sektor publik dan swasta untuk membatasi kerugian pada pekerjaan dan pendapatan serta untuk mempromosikan pemulihan cepat setelah gangguan mereda.”

The Guardian mencatat, bank sentral Amerika Serikat itu mengatakan mereka tengah berupaya “menggunakan jajaran otoritas penuh untuk memberikan dukungan kuat bagi aliran kredit ke keluarga dan bisnis Amerika.”

Partai Demokrat menyebut proposal senilai US$1,8 triliun tengah dipertimbangkan menuju bailout perusahaan dengan mengorbankan para pekerja, rumah sakit, serta pemerintah negara bagian dan lokal. Partai Republik mengklaim Demokrat menghalangi RUU itu di tengah darurat nasional. Kedua partai mengatakan mereka yakin kesepakatan masih bisa diambil.

Trump memperingatkan, publik Amerika yang bingung akan melihat kebuntuan.

“Satu-satunya alasan kesepakatan tidak bisa dilakukan adalah murni politik,” katanya pada Minggu (22/3).

Pada Senin (23/3), calon presiden potensial dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan Trump seharusnya mulai bertindak seperti presiden di masa perang, seperti yang telah diklaim Trump sendiri.

Kebuntuan di Senat AS turut terasa di pasar, di mana kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 600 poin.

Di New York, yang menyumbang hampir setengah dari total kasus infeksi AS sebanyak 15.168 kasus, Gubernur Andrew Cuomo mengatakan sekitar 40 hingga 80 persen penduduk dapat terinfeksi, tetapi sepakat dengan ketidaksabaran pemerintah Trump untuk menggenjot perekonomian kembali.

“Saya bertanggung jawab penuh untuk menutup ekonomi dalam hal pekerja penting, tetapi kami juga harus mulai merencanakan pivot kembali ke fungsi ekonomi,” tandas Cuomo kepada wartawan di Kota Albany.

“Anda tidak bisa menghentikan perekonomian selamanya.”

 

Penerjemah artikel strategi coronavirus AS: Fadhila Eka Ratnasari

Editor artikel strategi coronavirus AS: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama strategi coronavirus: Presiden Donald Trump membuat strategi baru untuk memerangi wabah corona di Amerika. (Foto strategi coronavirus: Associated Press/Jacquelyn Martin)

Trump Ubah Strategi Tangani Virus Corona

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top