COVID-19
Global

Masker Tingkatkan Risiko Virus Corona Jika Pemakaiannya Tak Tepat

Berita Internasional > Masker Tingkatkan Risiko Virus Corona Jika Pemakaiannya Tak Tepat

“Orang-orang yang tidak tahu cara memakainya dengan benar cenderung sering menyentuh wajah mereka dan sebenarnya dapat meningkatkan penyebaran virus corona.”

Kepala Operasional Korps Layanan Kesehatan Masyarakat AS, Dr. Jerome Adams, tidak hanya ingin orang-orang berhenti membeli masker untuk mencegah virus corona, tetapi juga memperingatkan kita sebenarnya dapat meningkatkan risiko infeksi jika masker tidak dikenakan dengan benar.

“Kita dapat meningkatkan risiko mendapatkan virus itu dengan mengenakan masker jika kita bukan penyedia layanan kesehatan,” kata Adams saat wawancara di Fox & Friends, Senin (2/3) pagi.

“Orang-orang yang tidak tahu cara memakainya dengan benar cenderung sering menyentuh wajah mereka dan sebenarnya dapat meningkatkan penyebaran virus corona,” imbuh Adams.

“Kita tentu melihat lebih banyak penyebaran dalam masyarakat, tetapi penting bagi orang-orang untuk mengetahui, risiko mereka sebagai warga negara Amerika tetap rendah saat ini. Ada hal-hal yang dapat dilakukan seseorang untuk tetap aman. Ada juga hal-hal yang tidak boleh mereka lakukan, dan satu dari hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan adalah membeli masker,” jelasnya.

Baca Juga: Mengecek Kebenaran 6 Mitos Corona

Pada Minggu (1/3), Adams menyampaikan, lewat akun Twitternya, orang-orang harus berhenti membeli masker. Sebaliknya, dia menambahkan, untuk menjaga diri kita dan orang-orang di sekitar kita agat tetap sehat, sering-seringlah cuci tangan kita, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut kita dengan tangan yang belum dicuci atau barang yang belum dibersihkan dengan disinfektan.

Adams juga menjelaskan, jika masyarakat umum membeli sebagian besar pasokan masker, dan penyedia layanan kesehatan yang sangat membutuhkan masker untuk merawat pasien yang sakit kehabisan stok, itu akan menempatkan mereka dan masyarakat dalam risiko.

“Serius―BERHENTILAH MEMBELI MASKER! Masker TIDAK efektif dalam mencegah masyarakat umum dari infeksi #Viruscorona, jika penyedia layanan kesehatan kehabisan masker untuk merawat pasien yang sakit, mereka dan komunitas kita dalam bahaya!” tulisnya di Twittter.

Jumlah total kasus virus corona baru di Amerika Serikat melonjak dua lusin selama akhir pekan, seiring dua kematian pertama dari wabah dikonfirmasi.

Kasus-kasus baru dari virus diumumkan di Oregon, Rhode Island, negara bagian Washington, New York, dan Florida pada Minggu (1/3), dengan total kasus di AS menjadi 89 pada Senin (2/3) pagi, naik dari 65 pada Jumat (29/2) malam.

Kasus-kasus baru ini memicu deklarasi darurat di setidaknya dua negara bagian dan memicu peringatan baru. Sekolah-sekolah di daerah Seattle, daerah Portland, dan Rhode Island semuanya ditutup setelah dugaan kasus positif terkait dengan siswa dan staf.

Di Indonesia, bahkan sebelum pemerintah mengumumkan dua kasus positif virus corona pada Senin (2/3), permintaan masker di dalam negeri sudah tinggi. Di saat bersamaan, permintaan ekspor masker ke luar negeri juga sangat tinggi. Ini membuat industri masker di dalam negeri kewalahan.

Selain itu, Indonesia masih masih bergantung pada negara-negara yang terkena wabah virus corona untuk memperoleh bahan baku pembuatan masker, sehingga distribusi terhambat, dan itu berdampak pada produksi.

Baca Juga: Corona Resmi Masuk di Indonesia, Apa yang Harus Diketahui?

“Bahan baku, kita masih impor dari China dan Korea Selatan. Demand tinggi, jadi produksi sampai Maret (2020) sudah habis, stop produksi di sini,” ujar Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/2).

Dengan terbatasnya pasokan bahan baku, produsen masker di Indonesia gencar mengekspor masker ke negara-negara lain yang telah mengkonfirmasi kasus positif virus corona.

Benny khawatir, jika ekspor terus dilanjutkan, pasokan di dalam negeri justru habis, maka perlu ada pembatasan ekspor, katanya. Opsi impor masker dapat dilakukan, namun harganya terlalu mahal. Benny menambahkan, di Indonesia belum ada protokol darurat bagi industri dalam keadaan genting.

 

Penerjemah: Nur Hidayati

Editor: Purnama Ayu Rizky

Keterangan foto utama: Ilustrasi orang mengenakan masker di tengah wabah corona Indonesia. (Foto: Flipboard)

Masker Tingkatkan Risiko Virus Corona Jika Pemakaiannya Tak Tepat

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top