Virus Corona
Asia

Thailand Sorot Cluster Virus Corona Baru dari Pertemuan Agama Indonesia

Seorang biksu Buddha menyemprotkan cairan pembersih ke wajah seorang pria sebelum dia berdoa selama upacara pemberkatan bagi orang-orang yang terkena wabah penyakit COVID-19 di sebuah kuil di Bangkok, Thailand, 25 Maret 2020. (Foto: Reuters/Soe Zeya Tun)
Berita Internasional > Thailand Sorot Cluster Virus Corona Baru dari Pertemuan Agama Indonesia

Otoritas kesehatan Thailand mengatakan, lebih dari separuh orang yang kembali dari perjalanan ke pertemuan keagamaan massal di Indonesia diketahui terinfeksi virus corona.

Penemuan kasus virus corona baru itu mewakili cluster terbaru yang terkait dengan kelompok agama sejenis di Asia Tenggara, seiring kawasan tersebut berupaya membendung pandemi global ini.

Empat puluh dua dari 76 jemaah Muslim yang semuanya lelaki yang tiba dengan penerbangan charter pada Senin (6/4) ditemukan membawa virus corona ketika mereka dites pada Selasa (7/4), The Associated Press melaporkan.

Baca juga: Bagaimana COVID-19 Picu Rangkaian Krisis di Asia Tenggara

Ini terjadi seiring jumlah kasus yang terus meningkat di Thailand secara umum. Secara keseluruhan, Thailand pada Rabu (8/4) mengkonfirmasi 111 kasus virus corona baru, termasuk 42 pasien yang kembali, sehingga total kasus di negara itu menjadi 2.369, termasuk 30 kematian.

Kelompok Muslim telah melakukan perjalanan ke pulau Sulawesi di Indonesia pada 17 Maret untuk menghadiri upacara yang diselenggarakan oleh Jamaat Tabligh, gerakan misionaris Muslim.

Lebih dari 8.000 jemaah dilaporkan telah tiba di lokasi pertemuan pada saat para pejabat membatalkan acara tersebut, dengan alasan bahaya kesehatan.

COVID-19

Personel Masyarakat Palang Merah Indonesia mengenakan pakaian pelindung selama operasi menyemprotkan disinfektan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara untuk mencegah penyebaran penyakit COVID-19 di Jakarta. (Foto: Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana)

Pertemuan pada 19-22 Maret di sebuah pesantren di daerah pedesaan di provinsi Sulawesi Selatan itu dibatalkan, setelah menjadi jelas bahwa acara serupa yang diadakan tiga minggu sebelumnya di Malaysia adalah sumber lebih dari 600 infeksi.

Diperkirakan 16.000 orang menghadiri acara di Malaysia, dan peserta yang terinfeksi di sana ditemukan sekembalinya mereka ke Brunei, Kamboja, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dalam kelompok yang paling terkait dengan agama dan lintas negara yang dilaporkan di Asia Tenggara sejauh ini, dilansir dari The Diplomat.

Ratusan orang yang datang untuk acara di Sulawesi dikarantina di sebuah hotel setelah acara itu dibatalkan.

Orang-orang Thailand yang kembali ke rumah mereka di selatan negara itu dikarantina di provinsi mereka sendiri, sementara mereka yang dites positif dikirim ke rumah sakit. Di provinsi Songkhla (yang menampung jumlah terbesar) mereka yang kembali ditahan di asrama di dalam kompleks olahraga, The Associated Press melaporkan.

Baca juga: Bagaimana Komunitas Agama Hadapi COVID-19

Sementara itu di Indonesia, Presiden Jokowi tampaknya lebih khawatir tentang imbas virus terhadap perdagangan, investasi, dan pariwisata. Pada Februari, ketika banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat, ia berencana untuk menawarkan diskon hingga 30 persen untuk menarik wisatawan. Pemerintahnya bahkan mengalokasikan hampir Rp80 miliar untuk membayar influencer media sosial demi promosi pariwisata, tulis The Conversation.

Pada 2 Maret, Indonesia akhirnya mengakui COVID-19 telah mencapai negara kepulauan itu. Jokowi mengakui, seperti yang diduga, pemerintahnya menyembunyikan informasi dari masyarakat “untuk menghindari kepanikan”.

Indonesia telah mencatat setidaknya 3.293 kasus positif virus corona, dengan 280 kematian. Bagaimanapun, para ilmuwan di Universitas Indonesia telah meramalkan, jika langkah-langkah yang lebih keras tidak segera dilakukan, situasinya dapat berputar di luar kendali, dengan 240.000 kematian pada akhir April.

Hal yang membuat keadaan menjadi lebih buruk, yakni jutaan orang telah bersiap untuk mudik, terutama bagi umat Muslim menjelang perayaan Idul Fitri pada 23 Mei. Tahun lalu, lebih dari 18 juta orang Indonesia bepergian selama masa ini. Sulit membayangkan peristiwa yang lebih mungkin memicu wabah menjadi bencana.

Pemerintah Indonesia pun telah menganjurkan dengan tegas (bahkan melarang ASN, TNI, POLRI, dan pegawai BUMN) untuk melakukan mudik.

 

Penerjemah dan editor: Aziza Fanny Larasati

Keterangan foto utama: Seorang biksu Buddha menyemprotkan cairan pembersih ke wajah seorang pria sebelum dia berdoa selama upacara pemberkatan bagi orang-orang yang terkena wabah penyakit COVID-19 di sebuah kuil di Bangkok, Thailand, 25 Maret 2020. (Foto: Reuters/Soe Zeya Tun)

Thailand Sorot Cluster Virus Corona Baru dari Pertemuan Agama Indonesia

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top