Virus Corona
Amerika

Trump Tandatangani Paket US$2 Triliun untuk Perangi Virus Corona

Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP/Nicholas Kamm)
Berita Internasional > Trump Tandatangani Paket US$2 Triliun untuk Perangi Virus Corona

DPR AS mengeluarkan paket bantuan virus corona senilai US$2 triliun pada Jumat (27/3) yang akan memberikan bantuan segera kepada banyak rakyat Amerika, usaha kecil, industri besar, pemerintah daerah, dan rumah sakit, di ambang keruntuhan ekonomi di tengah pandemi yang sedang berlangsung.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (27/3) menandatangani RUU penyelamatan ekonomi senilai US$2,2 triliun untuk membantu mengangkat ekonomi dan mengatasi pandemi virus corona.

Penandatanganan paket itu datang setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat menyetujui paket tersebut dalam pemungutan suara pada hari sebelumnya, meskipun ada tantangan prosedural dari Perwakilan Republik Thomas Massie, yang menginginkan rekaman pemungutan suara resmi.

Baca juga: COVID-19, AS dan Australia Perintahkan Warganya Tinggalkan Indonesia

RUU tersebut telah disahkan oleh Senat pimpinan Republik pada Rabu (25/3) dengan dukungan bipartisan yang luar biasa dengan jumlah suara 96-0.

“Kami merawat orang-orang kami,” ucap Trump minggu ini, merujuk pada RUU tersebut, dikutip Al Jazeera.

RUU itu adalah paket penyelamatan terbesar dalam sejarah AS. Mengatasi dampak ekonomi dari pandemi virus corona, undang-undang ini menawarkan pembayaran langsung kepada sebagian besar orang Amerika dan pembiayaan khusus untuk bisnis besar dan kecil.

“Ini adalah pandemi yang belum pernah kita saksikan selama lebih dari 100 tahun di negara kita. Ini benar-benar sebuah tragedi. Jadi kami harus mengambil tindakan penting yang mengutamakan keluarga dan pekerja terlebih dahulu dan itulah yang kami lakukan,” ucap Ketua DPR Nancy Kata Pelosi awal pekan ini.

Pemakzulan Trump

Ketua DPR AS Nancy Pelosi (D-CA) mengadakan konferensi pers mingguannya di Capitol AS di Washington, AS, 19 Desember 2019. (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)

Pelosi mengatakan, Kongres kemungkinan akan mengambil undang-undang tambahan dalam beberapa minggu mendatang untuk menanggapi tantangan yang berkembang dari virus corona, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 85.000 orang dan menewaskan lebih dari 1.300 orang di seluruh AS.

“Selanjutnya, kita akan beralih dari mitigasi darurat ke pemulihan,” imbuh Pelosi, dilansir dari Al Jazeera.

Para pemimpin badan federal bergegas minggu ini untuk mengembangkan rencana untuk mengimplementasikan undang-undang baru, mengantisipasi permintaan mendesak untuk bantuan dari jutaan orang dan bisnis.

Diperkirakan tiga juta usaha kecil akan membutuhkan pembiayaan khusus untuk bertahan hidup dan lebih dari tiga juta pekerja kehilangan pekerjaan hanya dalam seminggu terakhir.

Baca juga: Trump Takut Ekonomi AS Lumpuh akibat Virus Corona

Pada Jumat, ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban tentang bagaimana dana federal itu akan bekerja.

‘Gagal menangani kebutuhan negara bagian’

Negara Bagian New York, yang telah mencatat lebih dari 44.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, telah mencapai yang paling parah dalam hal skala dan efek virus.

Gubernur New York Andrew Cuomo memperingatkan pada Kamis (26/3), dana federal yang baru disetujui untuk negara tidak akan cukup untuk menutupi kebutuhan di New York, di mana rumah sakit sudah kewalahan dengan para pasien.

“Tindakan kongres, menurut pendapat saya, gagal memenuhi kebutuhan pemerintah,” imbuh Cuomo kepada wartawan pada konferensi pers awal pekan ini.

New York memperkirakan akan kehilangan US$10 miliar hingga US$15 miliar dalam pendapatan karena perlambatan ekonomi. Negara akan menerima US$5 miliar dari RUU penyelamatan federal yang disahkan oleh Kongres tetapi hanya untuk tanggapan COVID-19, bukan pendapatan yang hilang, Cuomo menerangkan.

Pemerintah negara bagian dan kota di AS bekerja minggu ini untuk membangun kapasitas di rumah sakit dengan lebih banyak tempat tidur dan respirator.

Sementara itu, Dr Deborah Birx, koordinator respons virus corona Gedung Putih, mengatakan pada Kamis bahwa data yang masuk dari Korea Selatan dan Italia menunjukkan proyeksi kematian di AS mungkin lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya, dikutip Al Jazeera.

Para pejabat Gedung Putih sedang mendiskusikan cara memudahkan pembatasan perjalanan dan bisnis untuk daerah-daerah di negara itu yang tidak terlalu terkena virus.

Trump mengatakan, dia ingin membuka kembali negara itu untuk bisnis pada 12 April, meskipun ada peringatan dari para pakar kesehatan (termasuk beberapa di dalam pemerintahannya) yang mengatakan AS masih akan menghadapi puncak pandemi.

 

Penerjemah dan editor: Aziza Fanny Larasati

Keterangan foto utama: Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP/Nicholas Kamm)

Trump Tandatangani Paket US$2 Triliun untuk Perangi Virus Corona

BERLANGGANAN

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top